Pengaruh Tepung Walang Geni (Erynginm foetidulil Linn.) dan Tepung Teringau (Acorus calamus linn.) Terhadap Beberapa Aspek Biologi Callosobrllchlls maclliatus F. (Coleoptera: Bruchidae) pada Kacang Hijau dan Daya Berkecambah Benih Kacang Hijau
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung walang geni dan tepung jeringau terhadap mortalitas imago, jumlah telur yang diletakkan, persentaseimago yang muncul, keperidian imago yang muncul dan daya berkecambah benih kacang hijau. Semua bagian tanaman walang geni dan rimpang jeringau yang akan dibuat tepung dicuci bersih, diiris tipis-tipis kemudian dikering anginkan. Walang geni dan jeringau yang sudah kering udara diblender kemudian diayak. Kacang hijau sebanyak 28 gram dicampur dengan tepung walang geni dan tepung jeringau masingmasmg dengan konsentrasi 0,0; 0,5; 1,0; 2,0 dan 4,0% (bib), segera setelah pencampuran dilJlasukkan lima pasang imago C. maculatus. Setiap perlakuan diulang empat kali. Peubah yang diamati adalah persentase mortalitas imago, jumlah telur yang diletaldan, persentase imago yang muncul, keperidian imago dan daya berkecambah benih kacang hijau. Pengujian daya kecambah benih dilakukan dengan metode uji kertas digulung didirikandalam plastik (UKDdp). Pengujian dilakukan pada awal dan akhir percobaan. Pengamatan dilakukan pada hari ketiga dan hari kelima setelah perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dan uji nilai tengah dengan uji selang berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Hasil pengamatan persentase mortalitas imago dianalisa dengan menggunakan analisa pro bit sehingga dapat diketahui nilai LC50 (Lethal Concentration) dan LC95 dari masing-masing tepung yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan tepung dapat mempercepat kematian imago, menurunkan jumlah telur yang diletakkan dan menurunkan persentasejmago yang muncul dari kacang hijau yang diberi perlakuan tepung, tetapi tidak berpengaruh terhadap keperidian imago yang muncul dan daya berkecambah benih kacang hij au. Hasil pengujian Juga menunjukkan bahwa tepung jeringau lebih efektif dibandingkan tepung walang geni, sehingga tepung jeringau lebih baik digunakan untuk mengendalikan C. maculatus.