Show simple item record

dc.contributor.authorNurfianti
dc.date.accessioned2010-05-13T04:57:05Z
dc.date.available2010-05-13T04:57:05Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21024
dc.description.abstractPengolahan lateks alam menjadi !ateks pekat dengan metode sentrifugasi menghasilkan limbah caif yang disebut lateks skim. Lateks skim tersebut memiliki mutu Iimbah yangjauh melampaui ambang batas, namun masib berpotensi untuk diambil karetnya dan diolah menjadi karet skim, karena masih mengandung karet dengan kadar karet kering (KKK) sekitar 4-8%. Pada penelitian ini lateks skim diolah menjadi karet skim dengan menggunakan 3 metode, yaitu metode skim lama, skim segar, dan skim barn. Metode skim lama dilakukan dengan cam membiarkan lateks skim hingga menggumpal secara alami. Metode skim segar dan skim barn memiliki persamaan, yaitu menggumpalkan lateks skim dengan larutaR asam. Perbedaannya hanya pada perlakuan lanjutan terhadap karet skim yang diperoleh. Jika pada metode skim segar karet skim yang diperoleh langsung digiling dan dikeringkan, maka pada metode skim bam, karet skim yang diperoleh terlebih dulu direndam dengan larutan NaOH dan H3P04. Pengolahan karet skim tersebut menghasilkan Iimbah cair berupa serum sisa penggumpalan. Terhadap masing-masing Iimbah cair yang dihasilkan, dilakukan pengujian parameter Iimbah. Masing-masing karet skim yang dihasilkan diamati secara visual dan dilakukan analisis sifat teknis dan sifat fisiknya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePencirian Limbah dan Karet Hasil Pengolahan Lateks Skimid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record