| dc.description.abstract | Kegiatan magang bertujuan untuk mempelajari teknik budidaya sagu dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan mengenai pengelolaan perkebunan se- cara teknis maupun manajerial. Kegiatan magang dilaksanakan pada bulan Feb- ruari hingga bulan Juni 2009 di Perkebunan sagu PT. National Timber and Forest Product Unit HTI Murni Sagu, Selat Panjang, Riau. Metode yang digunakan da- lam kegiatan magang yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan melaksanakan kegiatan teknis di la- pang yaitu pembuatan rakit, persiapan bahan tanam, pembibitan, penebasan gul- ma, penjarangan anakan dan pengelolaan air, namun karena perusahaan dalam masa peralihan kegiatan pengaturan jumlah anakan tidak dilaksanakan sehingga dilakukan pengamatan khusus mengenai pengaruh jumlah anakan terhadap per- tumbuhan tanaman sagu. Penelitian dilakukan dengan mengelompokkan tanaman berdasarkan jumlah anakan pada setiap rumpun yaitu jumlah anakan 5-10 (A), 11- 15 (B) dan 16-20 (C), serta sebagai pembanding, anakan dengan jumlah lebih dari 50. Metode tidak langsung dilakukan melalui wawancara dan diskusi dengan staf serta studi pustaka untuk mendapatkan informasi yang mendukung. Analisis data yang digunakan yaitu secara deskriptif dan analisis statistik dengan uji t. PT. National Timber and Forest Product tidak melaksanakan kegiatan pe- ngurangan jumlah anakan dengan baik sehingga jumlah anakan pada setiap rum- pun di areal pertanaman sangat banyak. Kondisi tersebut menyebabkan pertum- buhan tanaman menjadi lambat. Lambatnya pertumbuhan tersebut disebabkan karena umur tanam tanaman contoh yang digunakan 12-13 tahun sehingga sudah memasuki masak tebang, lokasi perkebunan berada di lahan gambut yang miskin hara serta tidak dilaksanakannya kegiatan pemupukan pada lima tahun terakhir. Pada kondisi pertumbuhan tanaman yang lambat, pengaruh jumlah anakan ter- hadap pertumbuhan tanaman sagu menjadi tidak nyata. | id |