Faktor-faktor Penentu Tingkat Bunga Pasca Krisis Juli 1997 di Indonesia
Abstract
Tingkat bunga menjadi salah satu indikator penting yang menggambarkan kondisi perekonomian. Salah satu akibat dari krisis ekonomi di Indonesia yang menjadi perhatian besar bagi masyarakat adalah tingkat bunga yang sangat tinggi sebagai dampak dari kebijakan uang ketat (tight monetery policy) yang diberlakukan untuk mengatasi gejolak perekonomian yang tidak stabil. Tingkat bunga ditetapkan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan uang yang pada umumnya dipengaruhi oleh besarnya arus uang yang beredar. Bank-bank pemerintah menguasai sebagian besar deposito dan kredit perbankan, sehingga bank-bank pemerintah menentukan harga (tingkat bunga) serta jumlah deposito dan kredit. Tingginya tingkat bunga menunjukkan adanya inefisiensi dan terhambatnya fungsi intermediasi perbankan. Oleh karena itu, setelah program rekapitalisasi maka bank-bank pemerintah diharapkan dapat segera menurunkan tingkat bunganya sehingga kembali dalam keadaan normal. Oleh sebab itu, himbauan Bank Indonesia sebenarnya dapat diarahkan lebih spesifik lagi, yaitu kepada bank-bank pemerintah tersebut. Namun, pada hakekatnya persoalan Indonesia adalah sejauh mana Bank Indonesia sebagai Bankers' Bank dapat menjalankan tugasnya dalam mengendalikan tingkat bunga.