Show simple item record

dc.contributor.advisorIchwandi, Iin
dc.contributor.authorSaputra, Oksian Dimas
dc.date.accessioned2025-12-23T02:44:01Z
dc.date.available2025-12-23T02:44:01Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171799
dc.description.abstractHutan rakyat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan kayu masyarakat, terutama bagi masyarakat tradisional seperti Baduy Luar di Desa Kanekes. Penelitian ini mengkaji sistem pengelolaan hutan sengon dan kebutuhan kayu rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan melalui survei pada 80 responden di empat kampung serta pengukuran tegakan sengon. Pengelolaan dilakukan secara tradisional dengan sumber bibit alami dan tanpa pengolahan lahan. Potensi dan volume hasil hutan mencapai 44,06 m3/ha. Kebutuhan kayu bangunan terbagi menjadi 3 jenis kayu bangunan (kayu tiang, kayu kaso, dan papan kayu) dan kontribusi kayu sengon untuk kebutuhan bangun rumah hanya pada jenis kayu material kaso serta kebutuhan kayu bakar dengan rata-rata sebanyak 0,20 m3 per kepala keluarga dalam sehari, serta frekuensi pengambilan kayu bakar rendah yaitu 2 kali per minggu dengan 1 kali ambil 2 ikat kayu bakar. Hasil ini menunjukkan potensi besar hutan rakyat sengon untuk memenuhi kebutuhan kayu secara mandiri.
dc.description.abstractCommunity forests play a crucial role in meeting the community's wood needs, particularly for traditional communities such as the Outer Baduy in Kanekes Village. This study examines the sengon forest management system and household wood needs. Data collection was conducted through a survey of 80 respondents in four villages and measurements of sengon stands. Management is carried out traditionally using natural seed sources and without land cultivation. The potential and volume of stands reached 44.06 cubic meters/hectare. The need for building wood is divided into three types of building wood (pillars, rafters, and wooden planks) and the contribution of sengon wood to house building needs is only for rafter material and the need for firewood with an average of 0.20 cubic meters per head of family per day, and the frequency of firewood collection is low, namely twice per week with each time taking two bundles of firewood. These results indicate the great potential of sengon community forests to meet wood needs independently.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengelolaan Hutan Rakyat Sengon untuk Pemenuhan Kebutuhan Kayu Masyarakat Baduy Luar (Studi kasus : Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten)id
dc.title.alternativeSengon Community Forest Management to Fulfill the Timber Needs of the Outer Baduy Community (Case study: Kanekes Village, Lebak Regency, Banten)
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordBaduy Luarid
dc.subject.keywordHutan rakyat sengonid
dc.subject.keywordkayu bangunanid
dc.subject.keywordkayu bakarid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record