| dc.description.abstract | Pertambangan merupakan sektor pendukung pembangunan nasional, tetapi aktivitasnya menyebabkan kerusakan lingkungan. Reklamasi progresif sebagai bagian dari green mining menjadi solusi mengurangi dampak dengan mempercepat pemulihan vegetasi hingga membuka peluang insentif ekonomi melalui nilai
karbon. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengestimasi besaran habitat yang harus dipulihkan pada program reklamasi progresif; (2) Mengestimasi nilai ekonomi karbon dari serapan karbon lahan yang dipulihkan pada reklamasi progresif; (3) Menganalisis perbandingan biaya antara reklamasi progresif dan metode
konvensional; (4) Merumuskan strategi optimalisasi implementasi reklamasi progresif. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif, habitat equivalency analysis (HEA), harga pasar, analisis biaya dan manfaat, interpretative structural modeling (ISM). Estimasi kebutuhan pemulihan habitat didapatkan sebesar 102,98
ha, sejalan dengan target PT XYZ sebesar 106 ha. Serapan karbon 2016–2024 tercatat 153.842,92 tonC, dengan nilai ekonomi Rp4.873.510.803. Metode reklamasi progresif layak secara ekonomi dengan NPV Rp271.744.784.801, Net
B/C 6,42, Gross B/C 4,78, dan IRR 14% sedangkan reklamasi konvensional memiliki NPV Rp72.556.653.071, Net B/C 2,19, Gross B/C 1,99, namun IRR 4%, di bawah tingkat diskonto. Strategi optimalisasi terdiri dari tiga tahap: (1)
perencanaan terintegrasi dan pemantauan; (2) pelibatan pemangku kepentingan, penguatan regulasi, dan manajemen top soil; (3) digitalisasi pelaporan untuk transparansi dan akses pasar karbon. | |