Analisis Kelayakan Usaha Pengelolaan Minyak Jelantah (Studi Kasus: PT Bumen Bio Jelindo, Bekasi Timur)
Abstract
Peningkatan konsumsi minyak goreng di Indonesia berimplikasi pada limbah minyak jelantah dalam jumlah besar. Pengelolaan minyak jelantah menjadi solusi penting untuk mengurangi dampak lingkungan, salah satunya melalui unit pengelolaan minyak jelantah. Penelitian ini berfokus pada sistem pengelolaan minyak jelantah oleh PT Bumen Bio Jelindo (BBJ), persepsi masyarakat, kelayakan finansial, serta analisis sensitivitas terhadap perubahan volume dan biaya input. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan minyak jelantah di PT Bumen Bio Jelindo (BBJ) meliputi pengangkutan, penyaringan, serta pengolahan ampas tepung fried chicken menjadi bungkil dan minyak jelantah hasil ekstraksi. Supplier memiliki persepsi positif baik dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan terhadap usaha pengelolaan minyak jelantah. Usaha pengelolaan minyak jelantah layak secara finansial pada tingkat suku bunga 6%. Analisis sensitivitas menunjukkan usaha tetap layak pada skenario kenaikan volume pengelolaan 3,32%, tidak layak ketika biaya pembelian minyak jelantah naik 6,25% atau gaji tenaga kerja naik 6,18%, dan kembali layak pada skenario gabungan. The increase in cooking oil consumption in Indonesia has implications for large amounts of used cooking oil. Used cooking oil management is an important solution to reduce environmental impact, one of which is through used cooking oil management units. This study focuses on the used cooking oil management system by PT Bumen Bio Jelindo (BBJ), public perception, financial feasibility, and sensitivity analysis to changes in volume and input costs. The results show that the waste cooking oil management system at PT Bumen Bio Jelindo (BBJ) includes transportation, filtration, and processing of fried chicken flour residue into meal and extracted waste cooking oil. Suppliers have a positive perception of the waste cooking oil management business from economic, social, and environmental aspects. The waste cooking oil management business is financially feasible at an interest rate of 6%. Sensitivity analysis shows that the business remains feasible in a scenario of a 3.32% increase in management volume, becomes unfeasible when the cost of purchasing used cooking oil increases by 6.25% or labor wages increase by 6.18%, and becomes feasible again in a combined scenario.
