Show simple item record

dc.contributor.authorKhomsan, Ali
dc.contributor.authorFitriyah, Holif
dc.contributor.authorFikri, Al Mukhlas
dc.contributor.authorMuthmainah, Fitriyah Nafsiyah
dc.contributor.authorFikrah ‘Arifah, Dzakiyyatul
dc.date.accessioned2025-12-03T07:38:41Z
dc.date.available2025-12-03T07:38:41Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171625
dc.description.abstractTinggi badan merupakan salah satu indikator gizi bangsa. Protein, kalsium, fosfor, vitamin A, yodium, dan seng mempunyai efek langsung terhadap pertumbuhan tinggi badan. Dalam hidup manusia, terdapat dua masa puncak pertumbuhan tinggi badan yaitu pada usia prasekolah dan pada saat usia pubertas (12-14 tahun). Ketika anak memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP), pertumbuhan tinggi badannya akan melonjak, fenomena ini disebut growth spurt. Oleh karena itu, jika orang tua mendambakan tinggi badan anaknya ideal, maka jangan mengabaikan asupan gizi pada masa anak-anak dan remaja. Untuk mengejar ketertinggalan tinggi badan yang disebabkan kurang gizi kronis, maka memperhatikan konsumsi makanan pada saat usia sekolah sangatlah penting. Kini strategi food-based untuk mengatasi masalah gizi semakin mendapatkan perhatian. Program perbaikan tinggi badan anak sekolah perlu mendapatkan prioritas tinggi karena menyangkut nasib bangsa di masa depan. Program gizi anak sekolah berpotensi untuk memperbaiki kualitas fisik bangsa. Olahraga teratur dapat memacu produksi hormon pertumbuhan sehingga dapat menambah tinggi badan secara signifikan. Gerakan-gerakan seperti dalam basket, stretching dan renang secara langsung akan merangsang tulang kaki dan punggung untuk bertambah panjang. Selain itu, tidur yang berkualitas juga sangat penting karena hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Susu merupakan sumber pangan yang istimewa, karena selain sebagai sumber kalsium utama, susu juga mengandung zat-zat gizi penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh. Sebagai sumber kalsium, susu sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang, gigi dan otot (Suryono, Khomsan, Setiawan, Martianto, dan Sukandar 2007). Pembangunan SDM tidak bisa mengabaikan faktor gizi. Makanan berkualitas dan cukup jumlahnya dapat menjadi garansi akan adanya derajat kesehatan dan gizi yang semakin baik. Menggalakkan minum susu untuk memperbaiki kualitas SDM adalah penting. India adalah potret negara sedang berkembang yang berhasil mengampanyekan “revolusi putih” sehingga konsumsi susu di negara tersebut jauh lebih tinggi dari pada Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB Universityid
dc.titleProgram Gizi Anak Sekolah Di Berbagai Negaraid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record