Show simple item record

dc.contributor.advisorPuspito, Gondo
dc.contributor.advisorKomarudin, Didin
dc.contributor.authorFadilla, Nisa
dc.date.accessioned2025-11-05T23:08:54Z
dc.date.available2025-11-05T23:08:54Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171454
dc.description.abstractNisa Fadilla. Introduksi Lampu Atraktor Celup Pada Perikanan Jaring Insang di Danau Singkarak Sumatera Barat. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Gondo Puspito, M.Sc. dan Dr. Didin Komarudin, S.Pi., M.Si. Danau Singkarak merupakan habitat ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hasil tangkapan jaring insang menurun tiap tahunnya. Jumlah unit tangkap bagan yang dioperasikan oleh nelayan Danau Singkarak semakin meningkat, sedangkan jumlah unit tangkap jaring insang mengalami penurunan. Tujuan penelitian Adalah membandingkan hasil tangkapan jaring insang dengan dan tanpa lampu atraktor celup dan menganalisis kelayakan ekonomi jarring insang dibandingkan bagan. Metode yang digunakan adalah experimental fishing dengan 20 kali ulangan di Danau Singkarak. Hasil menunjukkan bahwa jaring insang dengan lampu atraktor celup menangkap 3.213 ekor ikan (19.110 g), 68% lebih berat dan 66% lebih banyak dibandingkan tanpa lampu (1.649 ekor; 8.910 g). Ikan bilih mendominasi hasil tangkapan (91%). Analisis ekonomi menunjukkan keuntungan jaring insang dengan lampu mencapai Rp18.957,00/jam dengan payback period 3,9 bulan, sedangkan bagan hanya mendapatkan keuntungan sebanyak Rp14.088,00/jam dengan waktu pengembalian modal selama 25,1 bulan
dc.description.abstractNisa Fadilla. Introduction of Submerged Light Attractors in Gillnet Fisheries at Lake Singkarak, West Sumatra. Supervised by Prof. Dr. Ir. Gondo Puspito, M.Sc. dan Dr. Didin Komarudin, S.Pi., M.Si. Lake Singkarak is the habitat of the bilih fish (Mystacoleucus padangensis), which has high economic value. The catch yield from gillnets has declined each year. The number of operating lift net units used by fishermen in Lake Singkarak has continued to increase, while the number of gillnet units has decreased. This research aimed to compare the catch of gillnets with and without submerged light attractors and to analyze the economic viability of gillnets compared to lift nets. The method used was experimental fishing with 20 replications in Lake Singkarak. The results showed that gillnets equipped with submerged light attractors caught 3.213 fish (19.110 g), which is 68% heavier and 66% more numerous than the catch without lights (1.649 fish; 8.910 g). Bilih fish dominated the catch (91%). Economic analysis showed that gillnets with lights generated a profit of Rp18.957,00/hour with a payback period of 3.9 months, whereas lift nets only yielded a profit of Rp14.088,00/hour with a capital return period of 25.1 months.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIntroduksi Lampu Atraktor Celup pada Perikanan Jaring Insang di Danau Singkarak Sumatera Baratid
dc.title.alternativeIntroduction of Submerged Light Attractors in Gillnet Fisheries at Lake Singkarak, West Sumatra
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordBaganid
dc.subject.keywordekonomiid
dc.subject.keywordikan bilihid
dc.subject.keywordLED COBid
dc.subject.keywordMystacoeucus padangensisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record