Pendirian Usaha Kedai Kopi sebagai Upaya Peningkatan Nilai Tambah Produk pada Kebun Kopi Sukahurip Cianjur
Abstract
AJENG REZKITAPUTRI. Pendirian Usaha Kedai Kopi sebagai Upaya
Peningkatan Nilai Tambah Produk pada Kebun Kopi Sukahurip Cianjur.
Dibimbing oleh VERALIANTA BR SEBAYANG.
Kebun Kopi Organik Sukahurip mengalami penurunan pendapatan akibat
rendahnya margin keuntungan dan minimnya nilai tambah produk. Penelitian
bertujuan merancang pendirian kedai kopi untuk keberlanjutan usaha melalui
identifikasi karakteristik konsumen, analisis preferensi konsumen, analisis nilai
tambah produk, dan analisis kelayakan usaha. Metode yang digunakan mencakup
metode konjoin, metode Hayami, dan studi kelayakan bisnis. Hasil menunjukkan
konsumen memilih kopi harga terjangkau, rasa seimbang antara keasaman dan
kepekatan. Analisis nilai tambah menunjukkan seluruh varian produk memberikan
nilai tambah di atas 70% dan keuntungan di atas 90%. Aspek non-finansial juga
mendukung kelayakan usaha, dengan lokasi strategis dan target pasar yang jelas.
Usaha kedai dinyatakan layak secara finansial dengan NPV Rp383.948.160, IRR
44%, net B/C 3,01 > 0, gross B/C 1,35 > 0, dan payback period 5,55 tahun.
Analisis switching value menunjukkan usaha tetap layak meskipun terjadi
penurunan pendapatan hingga 26,172% dan kenaikan harga biji arabika hingga
245,36% serta kenaikan harga biji robusta hingga 278%. AJENG REZKITAPUTRI. Coffee Shop Establishment as a Strategy to Enhance
Product Value Added at Sukahurip Coffee Plantation Cianjur. Supervised by
VERALIANTA BR SEBAYANG.
Sukahurip Organic Coffee Plantation has experienced a decline in income
due to low profit margins and has minimum product value added. This study aims
to design the establishment of a coffee shop to ensure business sustainability by
identifying consumer characteristics, analyzing consumer preferences, analyzing
product value added, and analyzing business feasibility. The methods used include
conjoint method, Hayami method, and business feasibility analysis. The results
show that consumers prefer affordable coffee with a balanced flavor profile in
terms of acidity and body. The value-added analysis indicates that all product
variants provide more than 70% value added and over 90% profit. Non-financial
aspects also support the business feasibility, with a strategic location and clearly
defined target market. Financial aspects coffee shop business is deemed feasible,
with an NPV of Rp383.948.160, IRR of 44%, a net B/C ratio of 3,01 (>1), a gross
B/C ratio of 1,35 (>1), and a payback period of 5,55 years. The switching value
analysis shows the business remains feasible even under a revenue decline of up
to 26,172%, an arabica bean price increase of up to 245,36%, and a robusta bean
price increase of up to 278%.
