| dc.description.abstract | Nilai tukar merupakan variabel ekonomi yang rentan terhadap fluktuasi dan dapat memicu efek contagion antar negara, terutama pada perekonomian yang semakin terintegrasi secara global. Penelitian ini menganalisis volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap tujuh mata uang mitra dagang utama Indonesia menggunakan model TGARCH dan EGARCH, serta mengkaji efek spillover dengan pendekatan Diebold Yilmaz. Data yang digunakan adalah nilai tukar nominal mingguan periode 2015 - 2024. Hasil menunjukkan bahwa model asimetris mampu menangkap efek
leverage dan respons berbeda antara guncangan positif dan negatif, sehingga lebih akurat dibandingkan model simetris GARCH. TGARCH menjadi model terbaik untuk Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, dan Korea Selatan, yang mencerminkan sensitivitas tinggi terhadap guncangan negatif. EGARCH lebih sesuai untuk Malaysia dan Singapura, dengan volatilitas yang lebih persisten dan respons seimbang baik dalam guncangan negatif dan positif. Efek spillover total mencapai 59,99 persen, dengan peningkatan tajam pada periode krisis global. Kondisi ini mengindikasikan tingginya risiko terhadap guncangan eksternal, sehingga diperlukan penguatan instrumen mitigasi risiko nilai tukar. | |