Show simple item record

dc.contributor.advisorDharmawan, Leonard
dc.contributor.advisorDewi, Ratih Kemala
dc.contributor.authorArdhina, Syafira Yustitia
dc.date.accessioned2025-08-16T03:52:35Z
dc.date.available2025-08-16T03:52:35Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169637
dc.description.abstractProgram Bertani untuk Negeri (BUN) merupakan program pemberdayaan untuk meningkatkan pengetahuan petani, penerapan Good Agricultural Practices (GAP), dan produktivitas pertanian, khususnya tanaman jagung. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, menganalisis perubahan tingkat pengetahuan dan penerapan GAP, serta melihat perubahan produktivitas sebelum dan sesudah program. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Balongga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dengan menggunakan pendekatan mixed-method melalui observasi, wawancara, kuesioner, pre-test dan post-test, daftar checklist, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tiga aspek utama; tingkat pengetahuan petani meningkat dari 68,59% menjadi 96,41%, tingkat implementasi GAP dari 59,62% menjadi 93,37%, dan produktivitas jagung dari 2,1 ton/ha menjadi 5,1 ton/ha setelah program berjalan. Temuan ini menunjukkan bahwa sekolah lapang, kebun demplot, dan monitoring rutin dalam program BUN mampu meningkatkan pemahaman dan penerapan GAP oleh petani, yang berdampak pada peningkatan produktivitas jagung.
dc.description.abstractThe "Bertani untuk Negeri" (BUN) Program is an empowerment initiative aimed at enhancing farmers’ knowledge, the implementation of Good Agricultural Practices (GAP), and agricultural productivity, particularly in maize cultivation. This study aims to describe the implementation of the empowerment activities, analyze changes in farmers’ knowledge and GAP application, and assess productivity differences before and after the program. The research was conducted in Balongga Village, Sigi Regency, Central Sulawesi, using a mixed-method approach that included observation, interviews, questionnaires, pre-tests and post-tests, checklists, and documentation. The findings reveal significant improvements in three key areas; farmers’ knowledge increased from 68,59% to 96,41%, GAP implementation rose from 59,62% to 93,37%, and maize productivity improved from 2,1 tons/ha to 5,1 tons/ha after the program implementation. These results suggest that farmers field school, demonstration plots, and routine monitoring within the BUN program effectively enhanced farmers’ understanding and application of GAP, leading to increased maize productivity.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemberdayaan Petani Jagung Melalui Implementasi Good Agricultural Practice (GAP) dalam Program Bertani untuk Negeri di Desa Balongga, Sulawesi Tengahid
dc.title.alternativeEmpowering Corn Farmers through the Implementation of Good Agricultural Practices (GAP) in the “Bertani untuk Negeri” Program in Balongga Village, Central Sulawesi
dc.typeTugas Akhir
dc.subject.keywordpengetahuan petaniid
dc.subject.keywordagricultural extensionid
dc.subject.keywordpendampingan pertanianid
dc.subject.keywordpraktik budidayaid
dc.subject.keywordsekolah lapangid
dc.subject.keywordproduktivitas jagungid
dc.subject.keywordfarmers’ knowledgeid
dc.subject.keywordcultivation practicesid
dc.subject.keywordfarmers field schoolid
dc.subject.keywordmaize productivityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record