Show simple item record

dc.contributor.advisorSantikayasa, I Putu
dc.contributor.authorRizaly, Fadlan Prima
dc.date.accessioned2025-08-16T00:17:12Z
dc.date.available2025-08-16T00:17:12Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169578
dc.description.abstractSebagai negara agraris, Indonesia sangat bergantung pada sektor pertaniannya yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan ketahanan pangan. Namun, sektor ini menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kerentanan sektor pertanian Indonesia terhadap perubahan iklim pada tingkat kabupaten dan kota, dengan menggunakan pendekatan Climate Risk Vulnerability Assessment (CRVA) yang dikembangkan oleh IPCC. Penilaian ini didasarkan pada dua komponen utama, yaitu kapasitas adaptif dan sensitivitas, dengan metode pembobotan setara untuk memastikan kontribusi yang adil dari setiap indikator. Data sosial dan ekonomi dikumpulkan dari berbagai sumber resmi, kemudian dinormalisasi dan dianalisis menggunakan pendekatan spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghasilkan peta kerentanan. Pemetaan ini memungkinkan identifikasi wilayah prioritas berdasarkan tingkat kerentanannya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa wilayah seperti Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Papua memiliki tingkat kerentanan tinggi akibat rendahnya kapasitas adaptif dan tingginya sensitivitas. Sebaliknya, Kalimantan dan Sulawesi menunjukkan tingkat kerentanan yang lebih rendah, yang dikaitkan dengan kapasitas adaptif yang lebih tinggi dan sensitivitas yang lebih rendah. Studi ini memberikan gambaran spasial mengenai kerentanan pertanian yang penting untuk pengembangan strategi adaptasi iklim yang terarah. Hasilnya dapat menjadi dasar bagi intervensi kebijakan yang lebih efektif dan spesifik wilayah.
dc.description.abstractAs an agrarian country, Indonesia relies significantly on its agricultural sector, which is vital to national economic growth and food security. However, this sector confronts serious challenges posed by climate change. This study aims to assess the vulnerability of Indonesia's agricultural sector to climate change at the district and city levels, utilizing the Climate Risk Vulnerability Assessment (CRVA) approach developed by the IPCC. The assessment is based on two main components, adaptive capacity and sensitivity, using an equal weighting method to ensure fair contribution from each indicator. Social and economic data were collected from various official sources, then normalized and analysed using a spatial approach based on Geographic Information Systems (GIS) to produce a vulnerability map. This mapping allows the identification of priority regions based on their vulnerability level. The findings reveal that areas such as Java, Sumatra, Nusa Tenggara, and Papua display high vulnerability due to low adaptive capacity and high sensitivity. In contrast, Kalimantan and Sulawesi show reduced vulnerability, attributed to their greater adaptive capacity and lower sensitivity. This study provides a spatial overview of agricultural vulnerability, which is essential for developing targeted climate adaptation strategies. The results can be a foundation for more effective, region-specific policy interventions.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIdentifikasi Nilai Kerentanan Sektor Pertanian Terhadap Perubahan Iklim Menggunakan Pendekatan CRVA IPCC AR5 di Wilayah Indonesiaid
dc.title.alternativeIdentifying Agricultural Sector Vulnerability to Climate Change Using the IPCC AR5 Vulnerability Assessment Approach in Indonesia
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordperubahan iklimid
dc.subject.keywordsensitivitasid
dc.subject.keywordkapasitas adaptifid
dc.subject.keywordkerentanan pertanianid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record