Pendirian Unit Bisnis Permen Jelly Bayam Jepang (Horenso) pada CV Lendo Bercocok Tanam

Abstract

CV Lendo Bercocok Tanam merupakan perusahan yang bergerak pada bidang budidaya hidroponik. Komoditas bayam jepang menjadi salah satu komoditas yang paling banyak dikembangkan. Selama proses produksi banyak bayam jepang yang tidak masuk kualifikasi akibat beberapa faktor, batang patah, daun yang cacat dan tanaman berbunga. Pemasalahan ini yang menjadi dasar utama munculnya ide pengembangan unit bisnis permen jelly bayam jepang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai tambah dengan menggunakan metode hayami dan kelayakan usaha bisnis permen jelly bayam jepang. Hasil penelitian menggunakan metode Hayami dan analisis non finansial menunjukan bahwa bisnis ini layak di laksanakan. Secara finansial, nilai NPV yang diperoleh NPV lebih besar dari 0 yaitu Rp154.441.580,58. Nilai IRR sebesar 55%, Gross B/C sebesar 1,34 dimana lebih besar dari 1 serta nilai Net B/C sebesar 5,72 dimana lebih besar dari 1 dan payback period bisnis permen jelly bayam jepang adalah 3 tahun. Batas toleransi atau switching value penurunan penjualan sebesar 26,474956497% dan kenaikan harga input sebesar 39,409191415% agar bisnis tetap dikatakan layak.

CV Lendo Bercocok Tanam is a company engaged in hydroponic cultivation. Japanese spinach is one of the most extensively developed commodities. During the production process, a significant amount of Japanese spinach fails to meet the quality standards due to several factors, such as broken stems, damaged leaves, yellowing, and flowering plants. This issue became the main basis for the idea of developing a business unit producing Japanese spinach jelly candy. The objective of this study is to assess the added value and business feasibility of Japanese spinach jelly candy production. The research results, using the Hayami method and non-financial analysis, indicate that this business is feasible to implement. Financially, the NPV obtained was greater than 0, amounting to IDR 154.441.580,54. The IRR value was 55%, the Gross B/C ratio was 1.34 (greater than 1), the Net B/C ratio was 5,72 (greater than 1), and the payback period for the Japanese spinach jelly candy business was 3 years. The tolerance limit or switching value for a decline in sales was 26,474956497% and for an increase in input prices was 39,409191415%, ensuring that the business remains feasible under these conditions.