Show simple item record

dc.contributor.authorKartikarini, Ratri
dc.date.accessioned2010-05-09T04:39:47Z
dc.date.available2010-05-09T04:39:47Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16926
dc.description.abstractPersebaran kura-kura air tawar, C. amboinensis, yang sangat luas di wilayah Indonesia disebabkan oleh kemampuan adaptasinya yang tinggi. Kemampuan adaptasi tersebut diduga karena kura-kura tersebut memiliki polimorfisme protein yang tinggi. Jumlah kura-kura yang diperiksa sebanyak 19 ekor, terdiri dari 15 ekor berasal dari Serang, dua ekor dari Kendari, dan dua ekor dari Sulawesi Selatan. Empat protein sel darah merah yang dianalisis disandikan oleh enam lokus protein, yaitu Hba, Hb~, ChE, ESA" MDBs, dan SODA. Analisis ini dilakukan melalui tekuik elektroforesis horisontal gel poliakrilamida bertingkat. Berdasarkan daerah asal kura-kura, lokus Hba, HbP, ESA" MDBs, dan SODA. merupakan lokus polimorfik protein pada kura-kura asal Serang, sedangkan ChE ditemui bersifat monomorfik. Kura-kura asal Kendari tidak memiliki lokus polimorfik. Lokus Hba dan SODA merupakan lokus polimorfik pada kura-kura asal Sulawesi Selatan, sedangkan lokus Hb~, ChE, ESA" dan MDBs merupakan lokus monomorfikuya. Secara keseluruhan populasi kura-kura yang dianalisis, lokus polimorfik ditemui pada lokus Hba, HbP, ESA" MDBs, dan SODA, sedangkan lokus monomorfik pada lokus ChE. Tingginya tingkat polimorfisme protein kura-kura asal Serang disebabkan oleh jumlah sampel yang lebib banyak dibandingkan sampel dari daerah lain.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePolimorfisme Protein Darah Pada Cuora Amboinensis (Reptilia: Testudines)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record