Show simple item record

dc.contributor.authorDjulaika, Retno
dc.date.accessioned2010-05-09T04:30:05Z
dc.date.available2010-05-09T04:30:05Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16920
dc.description.abstractPemanfaatan tanin sebagai bahan perekat beberapa produk kayu komposit seperti kayu lapis atau papan serat dau papan partikel di Indonesia pada masa mendataug mempunyai peranan penting seimbungan dengan pemanfaatan limbah hutan tanaman industri yang berupa kulit kayu, khususnya kayu akasia. Tanin pada umumnya diekstraksi dari kulit akasia dengan menggunakan pelarut air panas atau larutan basa encer karena cara ini adalah yang termurah. Ekstraksi tanin yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode multistage dengan pelamt NaOH (0.5, l.0. 2.0, dan 3.0) %(b/v), dan ekstraksi dengan pelarut air dengan cara refluks pada suhu 80°C selama 3 jam. Kedua cara ekstraksi ini selain mengekstrak tanin juga menyebabkan terekstraksinya karbohidrat yang dapat mengakibatkan penurunan daya rekat. Ekstraksi menggunakan NaOH (0.5, l.0, 2.0, dan 3.0) %(b/v), menghasilkan rendemen tanin berturut-turut rata-rata (13.9, 23.9, 45.2. dan 53.3) %. Bilangan Stiasnynya berturut-turut rata-rata (61.1, 75.8, 76.9, dau 68.4) %. Ekstraksi menggunakan pelarut air panas mengbasilkan rendemen tanin rata-rata 15.9% dan bilangan Stiasnynya 10 l.8%.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKarbohidrat Dalam Ekstrak Tanin Kulit Kayu Akasia (Acacia Mangium Willd)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record