| dc.description.abstract | Sungai Cileungsi-Bekasi banyak mendapat pengaruh dari berbagai kegiatan manusia, diantaranya yaitu : (a) meningkatnya wilayah pemukiman sepanjang daerah aliran sungai; (b) terdapatnya penambangan bahan galian C di bagian hulu sungai; (c) penyebaran industri yang berpotensi sebagai sumber pencemaran air sungai telah mencapai lebih dari 170 buah industri berbagai jenis komoditi; dan (d) dimanfaatkannya air sungai untuk berbagai keperluan diantaranya sebagai sumber baku air industri, air minum dan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi kualitas air dan komunitas makrozoobenthos di Sungai Cileungsi-Bekasi, sehubungan dengan fungsinya sebagai sumber baku air minum. perikanan dan kegiatan domestik masyarakat yang berada di sekitar sungai. Pengumpulan data dan informasi ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memberikan gambaran secara umum mengenai kondisi kualitas Iingkungan perairan pada Sungai Cileungsi-Bekasi, khususnya selama periode penelitian. Waktu penelitian adalah pada periode bulan September 2000 sampai dengan bulan Januari 2001. Pengambilan contoh dilakukan pada 5 (lima) stasiun selama 5 bulan dengan frekuensi pengamatan satu kali setiap satu bulan. Data hasil analisis parameter fisika dan kimia kualitas air pada setiap lokasi pengambilan contoh di Sungai Cileungsi-Bekasi dibandingkan terhadap kriteria baku mutu air golongan B (sumber baku air minum) dan C (perikanan dan peternakan), D (sumber baku air industri) rnenurut Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air, sedangkan untuk melihat kondisi kualitas air pada Sungai Cileungsi-Bekasi secara keseluruhan digunakan indeks kualitas air National Sanitation Foundation (Ott, 1978). Analisis data yang dilakukan terhadap parameter biologi perairan (makrozoobenthos) untuk melihat struktur komunitasnya meliputi : kepadatan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi, dan indeks penyebaran Morisita, sedangkan untuk melihat kondisi Iingkungan perairan dilakukan dengan menggunakan analisis kurva ABC (Abundance and Biomass Comparison). Hasil pengamatan parameter fisika-kimia air selama periode pengamatan menunjukkan pada lokasi 1 sampai lokasi 4 memiliki rentang nilai yang masih bisa digunakan untuk peruntukkan sumber air baku minum (golongan B), golongan C (perikanan dan peternakan), dan golongan D (industri), sedangkan pada lokasi 5 masih mernungkinkan dipergunakan untuk peruntukkan sumber air baku industri (golongan D). Hasil analisis kualitas air Sungai Cileungsi-Bekasi berdasarkan indeks kualitas air National Sanitation Foundation (IKA-NSF), menunjukkan nilai IKA-NSF pada Sungai Cileungsi-Bekasi berada pada kisaran 35-71. Kisaran nilai seperti ini menurut kriteria NSF (Ott, 1978) menggambarkan kondisi perairan sungai berada pada kategori buruk sampai dengan baik. Hasil analisis komunitas makrozoobenthos menunjukkan kisaran keanekaragaman sebesar 0-3,134, indeks keseragaman berkisar antara 0-1 dan indeks dominansi yang berkisar antara 0,122-1,0 maka dengan hasil analisis tersebut dapat ditunjukkan bahwa Sungai Cileungsi-Bekasi mengalami perubahan secara temporal (waktu). Pola penyebaran makrozoobenthos berdasarkan indeks penyebaran Morisita berkisar antara 0,011-4,946 di Sungai Cileungsi-Bekasi cenderung memiliki tipe penyebaran yang mengelompok dan seragam. Kurva ABC berdasarkan analisis terhadap makrozoobenthos selama penelitian menunjukkan bahwa Sungai Cileungsi-Bekasi telah mengalami gangguan dengan kondisi tercemar sedang sampai tercemar berat. | id |