Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Auksin terhadap Induksi Perakaran Lavender (Lavandula angustifolia) Secara In Vitro
Abstract
Lavender (Lavandula angustifolia) merupakan tanaman penghasil minyak
atsiri yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik, obat-obatan, dan parfum.
Tingginya permintaan pasar perlu didukung dengan penyediaan bibit salah satunya
melalui perbanyakan lavender secara kultur in vitro. Salah satu tahapan penting
dalam perbanyakan in vitro lavender adalah pengakaran tunas. Penelitian ini
bertujuan mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi IBA dan NAA pada laju
pertumbuhan dan perkembangan akar pada tunas lavender. Penelitian ini dilakukan
pada Oktober 2024 hingga Maret 2025 di Laboratorium Biologi Molekuler
Tanaman 1, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB
dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dua faktor. Bahan
yang digunakan untuk percobaan induksi akar adalah tunas Lavandula angustifolia
dengan media tanpa auksin sebagai kontrol, 0,3 ppm NAA, 0,4 ppm IBA, 0,6 ppm
IBA, 0,3 ppm NAA + 0,4 ppm IBA, dan 0,3 ppm NAA + 0,6 ppm IBA. Pengamatan
dilakukan terhadap karakter morfologi jumlah akar, tunas, daun, buku, jumlah
tunas membentuk kalus, dan persentase tunas berkalus. Hasil dari percobaan
menunjukkan pemberian kombinasi auksin pada tunas lavender tidak memberikan
hasil yang nyata terhadap jumlah akar, namun meningkatkan karakter jumlah tunas
membentuk kalus. Kombinasi media 0,3 ppm NAA + 0,6 ppm IBA menghasilkan
pertumbuhan jumlah tunas membentuk kalus terbanyak. Perlakuan 0,4 ppm IBA
merupakan media terbaik untuk karakter jumlah tunas, buku, dan daun. Lavender (Lavandula angustifolia) is an essential oil-producing plant widely
used as a raw material in cosmetics, pharmaceuticals, and perfumes. The high
market demand for lavender necessitates a sufficient supply of seedlings, which can
be achieved through in vitro propagation. One of the critical stages in lavender
micropropagation is root induction. This study aimed to investigate the effects of
different concentrations of Indole-3-Butyric Acid (IBA) and 1-Naphthaleneacetic
Acid (NAA) on root growth and development in lavender shoots. The research was
conducted from October 2024 to March 2025 at the Plant Molecular Biology
Laboratory 1, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture,
IPB University, using a two factor Randomized Complete Block Design (RCBD).
The plant material used in the root induction experiment consisted of Lavandula
angustifolia shoots. Treatments included an auxin-free control, 0,3 ppm, 0,4 ppm
IBA, 0,6 ppm IBA, and combinations of 0,3 ppm NAA + 0,4 ppm IBA, and 0,3
ppm NAA + 0,6 ppm IBA. Morphological observations were made on root number,
shoot number, leaf number, number of nodes, number of shoots forming callus, and
percentage of callused shoots. The results showed that auxin combinations had no
significant effect on root number but increased the number of shoots forming callus.
The combination of 0,3 ppm NAA + 0,6 ppm IBA produced the highest number of
callus forming shoots. The 0,4 ppm IBA treatment was found to be optimal for
increasing shoot number, node number, and leaf number.
