Pengelolaan Situ sebagai Ruang Terbuka Biru yang Berkelanjutan di Lingkar Kampus IPB Darmaga
Date
2025Author
Fazali, Muhamad Fahad Al
Arifin, Hadi Susilo
Kaswanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Bogor, terutama Bogor barat di lingkar kampus IPB Darmaga, adalah kawasan tangkap air dari sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane yang sudah
kehilangan sebagian besar dari Ruang Terbuka Biru (RTB) yang dimiliki. Hal ini terjadi akibat urbanisasi, perubahan fungsi lahan, dan kurangnya pengelolaan secara berkelanjutan yang optimal, terutama yang berbasis masyarakat. Tirta Budaya Situ (TBS) adalah konsep evaluas yang menekankan pada peran masyarakat dalam pengelolaan situ. Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas dan karakteristik situ. Tujuan kedua adalah menganalisis persepsi, preferensi, dan tingkat partisipasi masyarakat di sekitar situ. Tujuan terakhir adalah menyusun rekomendasi pengelolaan berkelanjutan dari tiga situ yang dikaji yaitu (Situ Gede, Situ Burung, dan Situ Babakan).
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik sederhana yang mengacu pada konsep TBS. Penerapan konsep TBS
dilakukan menggunakan tabel kriteria penilaian dari Research Institute of Human and Nature (RIHN) 2015. Penyusunan rekomendasi dilakukan menggunakan Nilai Kondisi Situ (lembar evaluasi TBS) dan Nilai Spektrum Preferensi dan Partisipasi Masyarakat yang selanjutnya dibandingkan dengan informasi yang diperoleh berdasarkan studi literatur.
Hasil analisis kualitas dan karakteristik situ, menunjukkan tiap situ memiliki potensi dan kekurangan masing-masing. Analisis kondisi ekologi dilakukan dengan menganalisis tanaman dan tumbuhan pada area bantaran di tiga lokasi situ. Secara umum, masyarakat preferensi masyarakat kondisi masyarakat sekitar tiga situ penelitian teridentifikasi ingin terlibat dalam pengelolaan situ secara bersamaan dan berharap situ menjadi tempat rekreasi dan ruang terbuka, sementara berdasarkan partisipasi masyarakat lingkungan situ masih rendah dalam pengelolaan situ. Penilaian tersebut menghasilkan kondisi Situ Gede, Situ Burung dan Situ Babaka termasuk kategori baik dengan masing-masing skor yaitu 990, 970 dan 900. Hasil evaluasi cobweb menunjukkan bahwa ketiga situ di lokasi penelitian masih terdapat setidaknya dua parameter yang perlu ditingkatkan di antaranya parameter sejarah untuk Situ Gede, daerah dan budaya untuk Situ Burung dan Situ Babakan. Pengelolaan situ-situ di Kota dan Kabupaten Bogor sebaiknya dilakukan secara terintegrasi dengan baik antara masyarakat sebagai komunitas yang berinteraksi langsung dengan lingkungan situ dan pemerintah sebagai pemegang kebijakan.
