| dc.description.abstract | Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka kemiskinan salah satunya melalui pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga, tingkat religiusitas, kerentanan keuangan, perilaku keuangan, serta kesejahteraan subjektif keluarga penerima BLT, serta menganalisis hubungan dan pengaruh antar variabel tersebut. Studi dilakukan secara kuantitatif di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, melibatkan 130 keluarga penerima BLT tahun 2022 yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan SPSS dan Smart PLS. Hasil menunjukkan mayoritas responden tergolong keluarga kecil dengan penghasilan rata-rata Rp1.411.900, dan 74,6% berada di bawah garis kemiskinan. Religiusitas berada pada kategori tinggi, namun perilaku keuangan cenderung rendah, terutama dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan. Sebanyak 31,5% keluarga memiliki kerentanan keuangan tinggi. Kesejahteraan subjektif sebagian besar berada pada tingkat sedang. Uji hubungan menunjukkan bahwa usia suami dan istri berkorelasi dengan religiusitas, sementara jumlah anggota keluarga memengaruhi kerentanan konsumsi. Perilaku keuangan berperan sebagai mediator yang menurunkan kerentanan dan meningkatkan kesejahteraan subjektif. Temuan ini merekomendasikan pentingnya peningkatan literasi dan perencanaan keuangan keluarga agar tidak bergantung pada BLT secara terus-menerus. | |
