| dc.contributor.advisor | Riswandi, Dadang Iwan | |
| dc.contributor.author | Fadillah, Nurul Nur | |
| dc.date.accessioned | 2025-07-31T07:55:17Z | |
| dc.date.available | 2025-07-31T07:55:17Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166309 | |
| dc.description.abstract | Biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam budidaya kelinci, yang dapat menyerap hingga 70% dari total biaya produksi. Penelitian ini bertujuan menganalisis efisiensi biaya pakan kelinci melalui pemberian camilan berbasis Calliandra calothyrsus yang dikombinasikan dengan pisang dan apel. Studi dilakukan di Asep Rabbit Project, Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan uji palatabilitas dan analisis biaya dengan pendekatan Activity-Based Costing (ABC). Hasil menunjukkan camilan dikonsumsi rata-rata lebih dari 11 gram per hari tanpa efek negatif, serta meningkatkan pertambahan bobot harian dari 30 gram menjadi 42,5 gram per ekor. Meskipun biaya pakan per ekor naik sebesar Rp8.910 namun, peningkatan bobot berdampak pada kenaikan harga jual kelinci dari Rp70.000-Rp85.000 menjadi Rp90.000-Rp120.000 per ekor artinya, camilan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan efisiensi biaya. Strategi ini dapat menjadi solusi pakan alternatif yang ekonomis dan aplikatif bagi peternak kelinci. | |
| dc.description.abstract | Feed costs are the largest component in rabbit farming, accounting for up to 70% of total production costs. This study aims to analyze the efficiency of rabbit feed costs through the provision of snacks based on Calliandra calothyrsus combined with bananas and apples. The study was conducted at the Asep Rabbit Project in Bandung Barat District. Using palatability testing and cost analysis with an Activity-Based Costing (ABC) approach. Results showed that the snacks were consumed on average more than 11 grams per day without negative effects, and increased daily weight gain from 30 grams to 42.5 grams per rabbit. Although feed costs per rabbit increased by Rp8.910, the weight gain led to an increase in rabbit selling prices from Rp70.000–Rp85.000 to Rp90.000–Rp120.000 per rabbit this means that snacks have a positive impact on growth and cost efficiency. This strategy can serve as an economical and practical alternative feed solution for rabbit farmers. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Efisiensi Biaya Pakan Kelinci melalui Kompensasi Asupan Camilan pada Asep Rabbit Project Kabupaten Bandung Barat | id |
| dc.title.alternative | | |
| dc.type | Tugas Akhir | |
| dc.subject.keyword | Activity Based Costing | id |
| dc.subject.keyword | Cost Efficiency | id |
| dc.subject.keyword | Palatability | id |
| dc.subject.keyword | Rabbit treats | id |