Pengembangan Bisnis Buah Potong sebagai Nilai Tambah Komoditas Melon Golden pada CV Agro Digital Tasikmalaya

Abstract

CV Agro Digital Tasikmalaya merupakan salah satu perusahaan agribisnis di bidang tanaman hortikultura yang terletak di Kota Tasikmalaya. Perusahaan ini membudidayakan melon golden dan cabai rawit sebagai bagian dari bisnisnya. Dalam proses budidaya, banyak diperoleh melon golden grade C dan belum dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. Usaha bisnis buah potong menjadi salah satu peluang dalam pemanfaatan melon golden grade C. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan nilai tambah grade C melon golden melalui produk buah potong. Metode dalam penelitian ini berupa analisis non finansial dan analisis finansial. Hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas konsumen produk buah potong merupakan ibu rumah tangga dengan rentang usia 21-30 tahun. Berdasarkan analisis non finansial, diperoleh model bisnis produk melalui business model canvas, sedangkan pada analisis finansial didapatkan bahwa bisnis buah potong layak untuk dijalankan. Usaha buah potong memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp69.996.900 berdasarkan hasil analisis anggaran parsial dan berdasarkan analisis R/C ratio, nilai sesudah adanya pengembangan lebih besar dibandingkan sebelum pengembangan, yaitu senilai 1,10.

CV Agro Digital Tasikmalaya is one of the agribusiness companies in the field of horticultural crops located in Tasikmalaya City. The company cultivates golden melons and cayenne pepper as part of its business. In the cultivation process, many grade C golden melons are obtained and have not been properly utilized by the company. The cut fruit business is one of the opportunities in utilizing golden grade C melons. The purpose of this research is to increase the added value of grade C golden melons through cut fruit products. The methods used in the research are non-financial analysis and financial analysis. The results showed that the majority of consumers of cut fruit products are housewives with an age range of 21-30 years. Based on non-financial analysis, a business model for the product was obtained through the business model canvas, while financial analysis showed that the fruit cutting business is feasible to run. The fruit cutting business provides an additional profit of Rp69,996,900 based on the results of partial budget analysis and based on the R/C ratio analysis, the value after development is greater than before development, which is valued at 1,10.