| dc.description.abstract | Kabupaten Toraja Utara merupakan daerah pemekaran baru dan hampir semua obyek wisata Toraja berada di Kabupaten Toraja Utara. Toraja merupakan daerah tujuan wisata favorit ke dua setelah Bali, yang juga memiliki peluang besar untuk menjadi ikon pariwisata nasional bila dikelola dengan baik (Bonggasilomba, 2011). Hal ini merupakan peluang bagi Kabupaten Toraja Utara untuk meningkatkan daerah-daerah wisatanya agar lebih dikenal oleh wisatawan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kabupaten Toraja Utara. Pegawai DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata daerah tersebut. Dari segi kepegawaian, kinerja pegawai DISBUDPAR memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai motor dan penggerak dalam aktifitas pelaksanaan rencana strategis DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara.
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) tahun 2010 ada beberapa program DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara yang belum mencapai target sasarannya, dengan tingkat pencapaian masih dibawah 80%. Beberapa program DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara yang memiliki tingkat pencapaian masih dibawah 80%, disebabkan oleh beberapa hambatan. Hambatan yang terdapat pada tahun 2010 dapat disebabkan oleh kualitas pegawai DISBUDPAR Kabupaten Toraja yaitu, pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai honorer (Non PNS) yang belum pernah diperhatikan kebutuhannya baik berupa fasilitas kerja yang kurang memadai, kurangnya pengawasan/supervisi dalam bekerja, kesempatan dalam mengembangkan potensi pegawai dan belum dilakukan penilaian kinerja. Saat ini pegawai DISBUDPAR hanya sebatas melakukan tugas pokok dan fungsi di bidangnya masing-masing. Motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja pegawai merupakan unsur yang penting karena sangat berpengaruh pada perilaku setiap individu dalam suatu organisasi. Untuk mencapai kinerja yang maksimal dari DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara kedepannya, maka perlu dilakukan penilaian terhadap motivasi dan kepuasan kerja para pegawai yang ada di DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara.
Penelitian ini dilakukan pada Desember 2011-Juni 2012 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan teknik survey. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sensus, sehingga seluruh pegawai PNS maupun Non PNS DISBUDPAR menjadi responden. Jumlah kuesioner yang dapat dikumpulkan sebanyak 38 responden, yang terdiri dari 17 responden PNS dan 21 responden Non PNS. Analisis deskriptif melalui rentang kriteria yang dilakukan untuk mengetahui persepsi responden terhadap variabel penelitian berdasarkan indikator pada masing-masing variabel Selanjutnya, hubungan antara variabel beserta indikator-indikatornya diketahui dengan uji Rank Spearman.
Karakteristik responden pegawai dalam penelitian ini ditinjau dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pernikahan dan masa kerja. Penilaian kinerja di DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara perlu dilakukan untuk peningkatan kinerja yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang dipengaruhi oleh motivasi dan kepuasan kerja dari setiap pegawai. Ketiga variabel tersebut, saling berhubungan dan merupakan unsur yang penting dalam penilaian manajemen sumber daya manusia. Setelah ketiga variabel ini diketahui, maka akan dilakukan rumusan implikasi manajerial untuk DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara sehingga hasil yang dicapai dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pengembangan sumber daya manusia pada DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara.
Dari hasil pengolahan data pada sikap responden secara umum terhadap motivasi yang diberikan oleh DISBUDPAR dalam memenuhi kebutuhan pegawainya adalah baik, hal ini menandakan bahwa responden merasa motivasi kerja secara keseluruhan sudah baik. Walaupun demikian tetap diperlukan peningkatkan karena adanya perbedaan persepsi antara PNS dan Non PNS dan indikator yang nilainya masih rendah seperti kurangnya fasilitas dan alat bantu kerja pada DISBUDPAR. Kepuasan kerja yang diberikan oleh DISBUDPAR adalah baik, hal ini menunjukkan responden menganggap kepuasan kerja merupakan hal yang penting dalam bekerja. Walaupun demikian, kepuasan kerja perlu ditingkatkan lagi karena adanya perbedaan persepsi antara PNS dan Non PNS dan indikator-indikator yang nilainya masih rendah seperti pemberian kompensasi dan pengawasan terhadap pegawai. Terhadap kinerja pegawai di DISBUDPAR responden berpersepsi secara umum telah memiliki kinerja yang baik. Artinya, responden telah memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab tetapi perlu ditingkatkan karena adanya perbedaan persepsi antara PNS dan Non PNS. DISBUDPAR perlu melakukan peningkatan perbaikan kinerja pegawainya dengan melakukan program pendidikan dan latihan (Diklat) sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian untuk variabel motivasi kerja, diperoleh taraf signifikansi koefisien antara variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja pegawai sebesar 0,002 artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel motivasi kerja dengan kinerja pegawai. Motivasi yang dilakukan DISBUDPAR untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah kesempatan mengembangkan potensi dengan melakukan berbagai program kegiatan yaitu, program pengembangan potensi pegawai dengan melakukan kerja sama atau bermitra dengan berbagai pihak termasuk masyarakat dalam rangka pembinaan dan pengembangan bidang kebudayaan, kesenian dan pariwisata.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kepuasan kerja dengan kinerja pegawai Garaf signifikansi 0,013). Pengaruh positif dan signifikan kepuasan terhadap kinerja karyawan adalah para pegawai DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara yang merasa dan menyatakan kebanggaannya menjadi aparat pemerintah daerah yang turut berkontribusi terhadap kemajuan daerahnya dari aspek budaya dan pariwisata. Meskipun merupakan daerah pemekaran dengan keterbatasan sarana dan prasarana, suasana kerja dan hubungan sosial yang terbangun di kantor sudah terjalin dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji korelasi motivasi
dengan kinerja sebesar 0.496. Nilai-p (0.002) alpha 5% maka, pada variabel
motivasi terdapat hubungan yang signifikan terhadap kinerja. Korelasi kepuasan
dengan kinerja sebesar 0.400. Nilai-p (0.013) alpha 5% maka, adanya hubungan
yang signifikan antara kepuasan dan kinerja. Berdasarkan nilai diatas artinya
terdapat hubungan signifikan antara variabel motivasi dan kepuasan kerja dengan
kinerja pegawai. Dilihat dari keeratan hubungan pada data, motivasi mempunyai
hubungan yang lebih erat (0,496) dari pada kepuasan dengan kinerja. Hal tersebut
terlihat dari sarana dan prasaran terbatas tetapi tidak mempengaruhi motivasi
pegawai dalam menjalankan tugasnya sehingga mereka mampu bekerja dengan
baik dan menjalankan Program Rencana Strategis DISBUDPAR.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Persepsi pegawai secara umum terhadap motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja pegawai PNS dan Non PNS di DISBUDPAR Kabupaten Toraja Utara adalah baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi yang dimiliki seorang pegawai berhubungan dengan semakin tingginya kinerja pegawai tersebut. Semakin tingginya kepuasan kerja pegawai semakin tinggi kinerja pegawai. | id |