Pengembangan Lembaga Simpan Pinjam Berbasis Masyarakat (Lsp-Bm) Sintuvu Dalam Upaya Pemberdayaan Usaha-Usaha Mikro
Abstract
Kajian ini menelaah peranan Lembaga Simpan Pinjam Berbasis Masyarakat (LSP-BM) Sintuvu dalam menunjang permodalan usaha-usaha mikro di Desa Sidondo 1. Hal ini menarik untuk dikaji sebab perkembangan LSP-BM Sintovu searah dengan perkembangan usaha-usaha mikro sehingga dapat dinyatakan bahwa LSP-BM Sintuvu sebagai salah satu strategi pengembangan usaha-usaha mikro. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan berperan serta, awancara mendalam, observasi terhadap lingkungan masyarakat lokal, studi dokumentasi data dan menggunakan teknik snowballs Sampling.
Berdasarkan hasil evaluasi program pengembangan masyarakat yang sudah dilaksanakan, baik melalui pengarnatan langsung maupun hasil wawancara dilapangan terlihat bahwa program pemberdayaan usaha-usaha mikro melalui LSP-BM Sintuvu yang dibentuk melalui swadaya masyarakat (inisiatif partisipasi warga masyarakat) telah banyak berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin. Pengembangan L.SP-BM di Desa Sidondo I didukung oleh sumberdaya ekonomi lokal, kapital sosial, dan kelembagaan yang ada. Hal ini sangat penting dalam menciptakan pola kerjasama untuk mengembangkan LSP-BM Sintuvu secara berkelanjutan.
LSP-BM Sintuvu perlu terus dikembangkan sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat. Prinsip-prinsip yang dianut mandiri, swadaya, transparan, akuntabel, dan demakratis serta keanggotaan yang bersifat terbuka memungkinkan lembaga ini berperan dalam pemberdayaan warga masyarakat Desa Sidondo 1. LSP-BM Sintuvu sebagai tempat dimana warga masyarakat Desa Sidondo I sering bertemu juga menjadi suatu jalan untuk mengakrabkan warga masyarakat dan menjalin komunikasi yang lebih baik sehingga upaya untuk menghilangkan konflik dapat dilakukan melalui kerjasama. Jadi LSP-BM bukan hanya sebagai penentu masa depan warga masyarakat tetapi juga dapat merijadi pemersatu masyarakat Desa Sidondo L
Meskipun terdapat berbagai permasalahan pada LSP-BM Sintuvu, namun lembaga ini telah memberikan manfaat kepada usaha-usaha mikro di Desa Sidendo L. Keberdayaan usaha-usaha mikro meningkat yang terlihat pada kemampuan mengakses lembaga keuangan, kemampuan mengakses pasar. berkembangnya tingkat usaha, dan meningkatnya pendapatan. Usaha-usaha mikro de Desa Sidondo I menghadapi permasalahan-permasalahan dasar yang meliputi terhatasnya permodalan, akses dalam pemasaran komoditas yang diusahakan, dan getahuan dan keterampilan dari para pelaku usaha mikro. Beberapa permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya perkembangan LSP-BM Sintuvu adalah kelemahan manajemen pelayanan kepada anggota, terbatasnya kemampuan dalam menghimpun dana, kualitas SDM pengurus yang relatif rendah, dan jumlah anggota yang masih relatif sedikit dibandingkan dengan potensi penduduk yang dapat menjadi anggota. Untuk perkembangan LSP-BM Sintuvu lebih lanjut permasalahan tersebut perlu diatasi. Dalam hubungan ini diharapkan peran dan dukungan pihak-pihak yang terkait yaitu pemerintah, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Berdasarkan hasil kajian, dapat dikemukan bahwa perkembangan usaha mikro di Desa Sidondo I memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan usaha mikro yang mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Sidondo I. Peran usaha mikro yang sangat besar ditunjukkan oleh kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan desa, jumlah unit usaha yang beragam, dan penyerapan tenaga kerja. Walaupun usaha-usaha mikro masih menghadapi kendala permodalan dan pemasaran namun besar potensinya dalam meningkatkan pendapatan mayarakat untuk mengatasi kemiskinan jika hal ini dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik.
Hasil pendekatan partisipatif telah disajikan beberapa alternatif pemecahan masalah untuk mengembangkan LSP-BM Sintuvu baik mengenai kepengurusan maupun mengenai keanggotaan dan pengembangan usaha. Strategi dan program yang diajukan untuk tahun 2008 terdiri dari pengembangan kemampuan organisasi, pembinaan manajemen, dan pendidikan untuk pengelola, serta pengembangan permodalan dan usaha. Beberapa hal perlu dicermati dalam rangka membantu meningkatkan kemampuan pengusaha mikro. Diperlukan pembinaan secara terpadu dari semua unsur terutama dinas-dinas terkait, sehingga usaha mikro dapat berkembang secara berkesinambungan yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian Desa Sidondo I. Selama ini usaha mikro tidak mampu mengakses kredit kepada bank, untuk itu peranan LSP-BM Sintuvu sebagai lembaga pembiayaan diharapkan akan dapat meningkatkan usaha-usaha mikro secara optimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Penemuan dari studi ini menunjukkan bahwa peranan LSP-BM Sintuvu dalam mendukung permodalan untuk pemberdayaan usaha mikro belum optimal. Keadaan ini diakibatkan oleh berbagai faktor seperti kelemahan sumberdaya manusia pengurus dan keterbatasan kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada anggotanya (para pelaku usaha mikro). Upaya pengentasan kemiskinan di Desa Sidondo I dapat dilakukan antara lain dengan memutus mata rantai kemiskinan itu sendiri, diantaranya adalah dengan pemberian akses yang luas terhadap sumber-sumber pembiayaan bagi usaha-usaha mikro. Para pelaku usaha mikro pada dasarnya merupakan bagian dari masyarakat miskin, namun mereka mempunyai kemauan dan kemampuan produktif.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka strategi dan program pengembangan LSP-BM Sintuvu untuk pemberdayaan usaha-usaha mikro yang dapat dilakukan adalah pemantapan kinerja organisasi, manajemen pelayanan kepada anggota yang lebih baik, peningkatan sumber daya manusia pengurus, dan memperkuat komitmen dari usaha mikro untuk peningkatan kesejahteraannya. Upaya untuk memutus rantai kemiskinan dapat dilakukan dengan cara pengembangan usaha yang produktif.
Collections
- MT - Human Ecology [2388]
