Pengaruh Larutan Pengawet Terhadap Pasca Panen Bunga Potong Krisan (Chrysanthemum Morifolium Ramat) Varietas Daytona Dan Fun Shine
Abstract
Kualitas bunga merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pengusaha bunga potong (florisf) dan konsumen. Kualitas bunga sangat tergantung pada kesegaran dan daya tahan (vase life) bunga. Oleh karena itu upaya untuk memperpanjang pasca panen dan daya tahan bunga sangat perlu diperhatikan. Upaya memperpanjang daya simpan bunga potong dapat dilakukan secara kimia dengan menggunakan larutan pengawet (Rogers, 1973; Nichols, 1973; Meo and Eisenberg, 1988; HaJjadi, 1989). Larutan pengawet umumnya tersusun dari bahan-bahan sebagai sumber energi, penurun pH, biosida dan senyawa anti-etilen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menentukan larutan pengawet yang terbaik dan tingkat konsentrasinya dalam memperpanjang pasca panen bunga potong krisan Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 1996 sampai Juli 1996 di Paradisa Flower Ranch, Tajur, Bogor, dengan ketinggian tempat 380 m diatas permukaan laut. Bahan tanaman yang digunakan adalah bunga potong krisan varietas Daytona dan Fun Shine. Larutan pengawet yang digunakan terdiri dari 8-HQS (8- Hydroxy Quinoline Sulfate) dengan konsentrasi 200 ppm dan 100 ppm, Argylene (STS) 100 ppm dan 200 ppm, Krysal 16 gIl iter, Florever 9 g/liter, Sodium Hipoklorit 350 ppm, 2% sukrosa, air destilata dan air kran.