| dc.description.abstract | Pengumpulan data ekspor yang digunakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) adalah Sistem Carry Over, yaitu dengan menunggu kedatangan dokumen selama dua bulan dan dokumen tersebut diolah pada bulan ketiga. Sistem pengumpulan data ini menghasilkan pendugaan nilai ekspor dengan selisih yang cukup besar terhadap nilai ekspor sebenarnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola keterlambatan dokumen ekspor teh pada sistem carry over dan menyusun suatu model untuk menduga nilai ekspor teh.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor teh dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1994, berasal dari salinan blanko Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang diisi oleh ekportir. Dengan membuat tabel ekspor teh berdasarkan bulan dokumen, dapat dibentuk 12 kelompok data, yaitu kelompok menurut bulan dokumen. Data tahun 1989 sampai dengan tahun 1993 dipakai untuk mencari model, data tahun 1994 digunakan untuk membandingan nilai dugaan dari model dengan nilai dugaan dari sistem carry over.
Setiap kelompok data mewakili satu bulan, sehingga akan ada 12 model. Berdasarkan hasil plot data, dapat dikatakan setiap kelompok data mempunyai ciri yang sama, yaitu semakin lama terlambat ternyata nilainya semakin sedikit. Model untuk masing-masing kelompok data diduga berdasarkan ciri-ciri tersebut dengan memakai metode nonlinier Gauss Newton.
Hasıl dari penelitian menunjukkan bahwa pola keterlambatan nilai ekspor teh mengikuti fungsi nonlinier dan nilai dugaan model untuk bulan Januari sampai bulan Juni lebih baik dari pendugaan menurut sistem carry over. | id |