| dc.description.abstract | Krom adalah unsur golongan transisi dan banyak dijumpai di alam dalam bentuk trivalen dan heksavalen. Krom trivalen tergolong zat esensial, berperan pada perombakan glukosa dalam tubuh, sedangkan krom heksavalen merupakan zat karsinogen. Tanah gambut dapat menjerap krom heksavalen dengan cara mereduksi krom heksavalen menjadi krom trivalen dalam bentuk kompleks. Mekanisme ini membuat krom trivalen tidak dapat bergerak bebas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu perendaman terhadap kapasitas erapan tanah gambut dan proses redoks di dalam tanah.
Metode yang digunakan adalah perendaman tanah gambut dalam larutan K2Cr2O7, CrCl3, dan limbah penyamakan kulit yang telah diperiksa kadar krom heksavalen dan krom total pada awal, tanah dan larutan sisa perendaman. Parameter yang diukur adalah pH, kadar C organik, potensial redoks (En), dan waktu perendaman. Pengukuran krom menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak dengan pewarnaan difenilkarbazida. Kapasitas erapan ditentukan dari kadar krom tererap pada tanah per bobot tanah. Kapasitas erapan juga dihitung dari selisih konsentrasi krom awal dan krom sisa perendaman. Kemudian ditetapkan nilai recovery yaitu perbandingan kadar pada tanah dan selisih kadar awal dan kadar sisa perendaman. Recovery krom heksavalen dilakukan dengan ekstraksi Na2CO3-NaOH.
Sifat tanah gambut contoh yaitu dari pH, kadar C organik, dan nilai En secara berurutan adalah 3.71, 73.56%, dan +525 mV menunjukkan tanah pada posisi reduksi. Kapasitas erapan krom heksavalen dan krom total pada tanah gambut yang direndam dengan larutan K2Cr2O7 adalah 0.0016 dan 0.0458% larutan CrCl3 adalah 0.0126 dan 0.0481 %, sedangkan dengan limbah penyamakan kulit sebesar 0.0013 dan 0.0466%. Persen krom heksavalen terhadap krom total terjerap pada tanah yang direndam dengan larutan K2Cr2O7, CrCl3 dan limbah penyamakan menurun selama 10 hari perendaman menunjukkan bahwa terjadi reduksi krom heksavalen di dalam tanah gambut. Kisaran persentase perolehan kembali ekstraksi krom heksavalen terjerap pada tanah gambut dengan larutan perendam K2Cr2O7, CrCl3, dan limbah penyamakan kulit secara berurutan adalah 93.76-100.70%, 93.12-100.97%, dan 94.79-100.17%. | id |