Show simple item record

dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.advisorDewi, Mira
dc.contributor.authorAlawiyah, Yuni Safitri
dc.date.accessioned2025-05-20T08:44:08Z
dc.date.available2025-05-20T08:44:08Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161735
dc.description.abstractPrevalensi dislipidemia semakin meningkat tiap tahunnya. Dislipidemia atau kelainan perubahan kadar lipid plasma, ditandai dengan kadar total kolesterol =200 mg/dL, Low Density Lipoprotein Cholesterol (LDL-C) =130 mg/dL, High Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) <40 mg/dL dan total trigliserida =150 mg/dL. Riskesdas 2018 menyatakan 28,8% penduduk Indonesia berumur =15 tahun memiliki nilai total kolesterol =200 mg/dL. Teh hijau dan daun kelor mengandung senyawa polifenol dan antioksidan yang dipercaya dapat memperbaiki profil lipid serta menurunkan gula darah. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai konsumsi teh hijau maupun daun kelor dalam menurunkan gula darah dan memperbaiki profil lipid penderita dislipidemia namun, penelitian mengenai kombinasi konsumsi kedua tumbuhan tersebut, terbatas pada penelitian eksperimen hewan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek pemberian minuman kombinasi teh hijau dan teh daun kelor terhadap profil lipid dewasa dengan dislipidemia meliputi kolesterol total, HDL-C, LDL-C, dan total trigliserida Penelitian ini dimulai dengan menganalisis komponen bioaktif seduhan teh hijau (Camellia sinensis), daun kelor (Moringa oleifera) dan kombinasi teh hijau kelor serta uji organoleptik untuk mengetahui preferensi kombinasi teh hijau kelor yang lebih disukai. Uji klinis minuman teh hijau dan daun kelor terhadap populasi dislipidemia dilakukan dengan rancangan clinical control design with stratified group. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa/i dengan rentang usia 18-40 tahun, di Kampus IPB Dramaga yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subjek selanjutnya terbagi menjadi empat kelompok intervensi yaitu: A (Teh Hijau), B (Teh Daun Kelor), C (Kombinasi Teh Hijau Kelor), dan D (Kontrol). Intervensi dilakukan selama 4 minggu dengan dosis pemberian teh satu kali sehari (4 g dalam 200 mL air panas) pada kelompok A, B, dan C. Data 24 hour food recall dan aktivitas fisik juga dikumpulkan sebanyak 2 kali yaitu pada minggu ke 0 (sebelum dimulai intervensi) dan minggu ke-3 intervensi. Analisis data menggunakan microsoft excel 2019 dan uji statistik anova dilakukan pada penelitian ini diikuti dengan uji post-hoc untuk hasil yang berpengaruh nyata (p<0,05). Hasil analisis komponen bioaktif menunjukkan bahwa kapasitas antioksidan meningkat pada formula F3 (2,8 g teh hijau dan 1,2 g daun kelor), F4 (1,2 g teh hijau dan 2,8 g daun kelor), serta F5 (2 g teh hijau dan 2 g daun kelor), dibandingkan dengan F1 (4 g teh hijau) dan F2 (4 g teh daun kelor). Sementara itu, analisis total fenolik menunjukkan nilai tertinggi pada formula F1 (4 g teh hijau), diikuti oleh formula dengan proporsi teh hijau lebih tinggi, yaitu F3, F4, F5, dan F2. Uji organoleptik menunjukkan bahwa formula yang paling disukai adalah F5 dibandingkan dengan F4 dan F3. Karakteristik subjek yang mencakup jenis kelamin, usia, serta kadar profil lipid awal (kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p>0,05). Perubahan nilai profil lipid sebelum dan sesudah intervensi juga tidak berbeda signifikan antar kelompok (p>0,05). Tingkat kecukupan energi, protein, dan karbohidrat pada minggu ke-0 dan minggu ke-3 intervensi jika dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (2019) tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p>0,05). Terdapat perbedaan nyata dalam tingkat kecukupan lemak pada minggu ke-0 dan minggu ke-3 intervensi (p<0,05). Aktivitas fisik subjek tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara minggu ke-0 dan minggu ke-3 intervensi (p>0,05), dengan kategori aktivitas fisik ringan. Intervensi pada subyek dislipidemia menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan terhadap profil lipid darah setelah intervensi selama 4 minggu, namun terdapat kecenderungan perbaikan profil lipid pada beberapa subyek. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan adanya peningkatan kapasitas antioksidan pada teh hijau dengan kombinasi kelor, tetapi tidak menunjukkan adanya kekhasan respon terhadap profil lipid orang dewasa dislipidemia.
dc.description.sponsorshipKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui skema Penelitian Tesis Magister (PTM) 2024
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Pemberian Teh Hijau dan Teh Daun Kelor terhadap Profil Lipid Dewasa dengan Dislipidemiaid
dc.title.alternativeEffect of Green Tea and Moringa Leaf Tea on Lipid Profile of Adults with Dyslipidemia
dc.typeTesis
dc.subject.keyworddaun kelorid
dc.subject.keyworddislipidemiaid
dc.subject.keywordProfil lipidid
dc.subject.keywordteh hijauid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record