Analisa potensi, tingkat pengusahaan dan fluktuasi musim penangkapan ikan tuna berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Abstract
Ikan tuna merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas terbesar Indonesia. Ikan tuna menduduki posisi nomor dua setelah udang sebagai komoditi ekspor dari subsektor perikanan. Secara umum, ikan tuna tersebar di seluruh perairan tropis dan subtropis. Di Indonesia, ikan tuna menyebar pada laut-laut kedua samudra yang lllengelilingi kepulauan Indonesia yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta Laut Bali, Laut Flores, Laut Arafi.lra dan Laut Banda (Simorangkir, 1993). Perairan Pelabuhanratu adalah salah satu perairan yang terletak di Samudera Hindia. Perairan ini merupakan salah atu daerah penyebaran ikan tuna. Oleh karenanya, diyakini bahwa peraiarn ini memiliki potensi ikan tuna yang potensial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi maksimum lestari atau Maximum Sustainable Yield (MSY) dan upaya penangkapan optimum (fopl) ikan tuna serta fluktuasi musim penangkapan ikan tuna di perairan Pelabhanratu. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat pengusahaan dan tingkat pengupayaan alat tangkap ikan tuna di perairan Pelabuhanratu. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu selama bulan Agustus 2000. Data yang dikumpulkan adalah data hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan tuna yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu selama 6 tahun, yakni pada periode 1994-1999. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah m~tode surplus produksi khususnya model Schaeffer untuk mengetahui produksi maksimum lestari (MSY) dan upaya penangkapan optimum(fopt) ikan tuna. Sebelumnya dilakukan analisa kelimpahan (CPUE) ikan tuna dengan membandingkan jumlah hasil tangkapan terhadap jumlah upaya penangkapan ikan tuna yang telah distandarisasi terlebih dahulu. Tingkat pengusahaan ikan tuna dihitung dengan menisbahkan jumlah hasil tangkapan masing-masing tahun terhadap MSY sedangkan tingkat pengupayaan dihitung dengan menisbahkankan jumlah upaya penangkapan masing-masing tahun terhadap upaya optimumnya. Kemudian, arah kecenderungan produksi, CPUE,upaya pengkapan dan pola musim penangkapan dianalisa dengan metode rata-rata bergerak (Moving Average). Produksi dan upaya penangkapan ikan tuna di perairan Pelabuhanratu berfluktuasi dari bulan ke bulan. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 1994 sebesar 408,62 ton dan terendah terjadi pada tahun 1996 sebesar 124,52 ton. Untuk rata-rata perbulannya, produksi tettinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 35,69 ton dan terendah terjadi pada bulan Juni sebesar 10,49 ton. Sedangkan upaya penangkapan teltinggi terjadi pada tahun 1999 sebesar 3233,52 satuan upaya dan terendah terjadi pada tahun 1996 sebesar 1124 satuan upaya. Upaya penangkapan rata-rata perbulan teliinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 194,45 satuan upaya dan terendah terjadi pada bulan Maret sebesar 163 satuan upaya.