Analisis kelayakan finansial usahalani jahe (Studi kasus Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur)
Abstract
Jahe (Zingiber offieinale Rose) merupakan salah satu komoditi pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan luas areal penanaman dan ekspor jahe Indonesia. Pada tahun 1995 - 1999 luas areal penanaman jahe Indonesia mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4,28 persen per tahun tetapi produksi jahe Indonesia mengalami penurunan rata-rata sebesar 1,57 persen per tahun. Ekspor jahe Indonesia pada tahun 1999 meningkat sebesar 14,95 persen dari tahun sebelumnya. Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra produksi jahe di Propinsi Jawa Timur.. Walaupun luas areal penanaman tanaman jahe di kabupaten ini pada tahun 1999 meningkat, tetapi produktivitas lahannya menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan penyakit layu bakteri dan penyakit busuk rimpang. Serangan penyakit ini menimbulkan kerugian yang eukup besar bagi petani tetapi tidak mengurangi minat petani untuk menanam jahe. Petani tetap berminat untuk menanam jahe karena harga jahe eukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang usahatani jahe, menganalisis kelayakan finansial usahatani jahe dan mengetahui jangka waktu pengembalian investasi usahatani jahe. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawaneara langsung pada petani eontoh menggunakan kuesioner. Petani eontoh dipilih seeara sengaja sejumlah 30 petani jahe. yata sekunder diperoleh dari laporan dan buku-buku yang ada di lembaga terkait dengan melakukan studi literatur. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada tiga alternatif yaitu dengan rnenggunakan data rata-rata responden, data khusus responden dengan pola tanam monokultur dan data khusus responden dengan pola tanam tumpangsari. Gambaran tentang usahatani jahe yang didapatkan dari penelitian lapang sebagai berikut; usahatani jahe di Desa Tajinan bukanlah usahatani baru dan pembudidayaan jahe dilakukan seeara sederhana. Alasan petani jahe Desa Tajinan untuk membudidayakan jahe adalah 1) Harga jahe relatif lebih tinggi daripada harga komoditi pertanian lain. 2) Bertanam jahe sudah merupakan kebiasaan. 3) Mengikuti petani lain. Di Desa Tajinarahe ditanam di ,I lahan tegalan dan kebun, varietas jahe yang ditanam adalah jahe gajah. Pola tanam yang digunakan di Oesa Tajinan adalah pola tanam monokultur dan pola tanam tumpangsari. Langkah-Iangkah usahatani jahe adalah pengolahan lahan, persiapan bib it, pemeliharaan tanaman (pemupukan, pemberian zat pengatur tumbuh, penyiangan, pembubunan, pemberian mulsa dan perlindungan tanaman), panen dan pasca panen. Tenaga kerja yang digunakan untuk usahatani jahe di Oesa Tajinan hanya tenaga kerja man usia.