Pemetaan Lokasi, Identifikasi Morfometri dan Analisa Ancaman Terhadap Danau-danau di Sepanjang Daerah Aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur

Abstract

Keunikan dan kekhasan biodiversity dan nilai-nilai ekologis danau-danau di DAS Mahakam harus dijaga kelestariannya karena merupakan faktor penting dalam keanggotaannya sebagai salah satu danau yang menjadi mitra organisasi dunia living Lakes. Upaya konservasi danau ini masih sangat kurang, karena terbatasnya informasi tentang sebaran, jumlah, dan parameter morfometri danau yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran danau-danau di sepanjang DAS Mahakam, mengkaji parameter morfometri permukaan (surface dimensions) dan hubungannya dengan karakteristik ekologis disekitamya serta mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang menjadi ancaman bagi kelangsunganjkeberadaan danau-danau di sepanjang DAS Mahakam. Lokasi penelitian (diidentifikasl dari peta rupa bumi yang diterbitkan Bakosurtanal tahun 1991 dan 1993) meliputi sebaran danau-danau yang terdapat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam, Kabupaten Kutai dan Kotamadya Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur. DAS Mahakam di Kalimantan Timur terbentang melalui daerah Kabupaten Kutai dan Kotamadya Samarinda sepanjang 114°15' BT-117°30' BT dan 01°30' LU-00045'LS yang terbagi menjadi bagian Mahakam hulu, Mahakam tengah, dan Mahakam hilir. Dari pemetaan lokasi menurut peta rupa bumi skala 1:50.000 terdapat total 165 danau tersebar di sepanjang DAS Mahakam (total 28.931,83 ha) dengan masingmasing luas danau sangat bervariasi. Danau-danau tersebut hanya terdapat di DAS Mahakam tengah dan hilir, sedangkan di hulu tidak didapatkan data. Di Mahakam tengah ditemukan danau yang menyebar lebih merata yaitu 64,95% terletak di sebelah Selatan Sungai Mahakam dan 35,05% terletak di sebelah Utara Sungai Mahakam. Bagian Mahakam hilir, terdapat 68 danau di Kotamadya Samarinda dan 97,06% terletak di sebelah Utara dan hanya 2,94% yang terletak di sebelah Selatan Sungai Mahakam. Nilai SDl Danau-danau Mahakam menggambarkan potensi tingkat kesuburan danau yang tergolong rendah. Meskipun pengukuran panjang garis tepi dan SOl menunjukkan danau-danau DAS Mahakam memiliki potensi kesuburan yang rendah, namun karena hampir semua danau memperoleh suplai air dari Sungai Mahakam yang luas daerah tangkapan airjDAS nya sangat besar (77.700 km2 ), maka danaudanau ini diduga memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Permasalahan yang menjadi ancaman bagi Danau-danau Mahakam secara tidak langsung meliputi perubahan tata guna lahan, penebangan dan kebakaran hutan, dan pertumbuhan tanaman air yang tidak terkendali. Sedangkan ancaman langsung dapat berupa pendangkalan dan kegiatan perikanan masyakarat sekitar danau. Disarankan agar seluruh DAS Mahakam dijadikan satu kesatuan pengelolaan sistem konservasi, agar sistem lahan basah dan keanekaragaman hayati didalamnya tidak punah.