Pemanfaatan Ampas Pengolahan Agar-agar Kertas Sebagai Tepung Berkadar Serat Tinggi (High Dietary Fiber) dan Aplikasinya pada Pembuatan Cookies.
Abstract
Serat makanan atau dietary fiber dalam gizi merupakan topik penelitian yang banyak mendapat perhatian dari ilmuwan, karena hUbungannya dengan kesehatan manusia. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini penelitian mengenai serat makanan telah banyak diungkapkan oleh para ilmuwan. Serat makanan yang tidak tercerna mempunyai sifat positif bagi gizi dan metabolisme tUbuh, diantaranya adalah dapat mencegah gejala sembelit dan beberapa penyakit seperti mencegah penyakit jantung koroner, penyakit divertikular (infeksi pada bagian luar usus), mencegah kegemukan dan mencegah penyakit kanker usus besar (colon). Peranan serat makanan yang demikian penting bagi kesehatan manusia inilah yang telah menjadikan serat makanan semakin banyak dimanfaatkan, diantaranya adalah sebagai bahan pencampur makanan, minuman bahkan diet khusus untuk pelangsing tubuh. Serat makanan sebagai pencampur berbagai jenis makanan tidak hanya meningkatkan kadar serat produk makanan namun juga dapat menurunkan kandungan kalori makanan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses pembuatan tepung serat makanan dan pembuatan makanan berkadar serat tinggi dengan bahan subtitusi sebagian tepung terigu oleh tepung serat makanan dari ampas pengolahan agaragar kertas. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk memperoleh tepung serat makanan dari ampas pengolahan agar-agar kertas dengan melakukan analisis kimia yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, serat kasar dan serat makanan. Penelitian tahap kedua dilakukan untuk mencoba penggunaan tepung serat makanan pada pembuatan cookies dengan mensubstitusi sebagian tepung terigu. Formulasi bahan penyusunnya terdiri dari tepung serat makanan dari ampas pengolahan agar-agar kertas 10 - 50 % dari 100 gram tepung terigu, tepung terigu 100 gram, tepung gula 50 gram, susu skim 20 gram, margarine 25 gram, mentega 25 gram, garam 0,6 gram, baking powder 0,8 gram, essense durian 0,5 gram, kuning telur 5 gram, pu ih telur 5 gram, dan vaniii 1 gram. Analisis kimia yang dilakukan meliputi kadar air, kadar lemak, kadar serat kasar dan kadar serat makanan. Sedangkan uji fisik yan dilakukan dengan uji organoleptik menurut uji hedonik (kesukaan).