Show simple item record

dc.contributor.authorJannah, Mia Rahmatul
dc.date.accessioned2010-05-07T16:16:50Z
dc.date.available2010-05-07T16:16:50Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16081
dc.description.abstractFamili Mugillidae merupakan ikan yang mempunyai prospek yang paling baik untuk dijadikan ikan budidaya diantara ikan laut dan air payau (Nash dan Koningsberger in Effendie, 1984). Dari segi pemasaran Ikan Belanak banyak disukai masyarakat baik sebagai ikan segar atau sebagai ikan yang telah diawetkan secara tradisional. Dari Famili Mugillidae yang ada di Indonesia Mugil dussumieri yang paling sering tertangkap di daerah pantai dan kolam-kolam air payau. Namun sampai saat ini M. dussumieri hanya diperoleh dari hasil tangkapan dan hasil sampingan usaha budidaya udang atau bandeng, selain itu keterangan mengenai dinamika serta habilatnya belum banyak diketahui. Salah satu perairan yang memiliki sumberdaya M. dussumieri adalah Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Produksi hasil tangkapan Ikan Belanak dari perairan tersebut dari tahun 1994 sampai 1998 tems meningkat, sedangkan tahun 1999 mengalami penurunan. Adanya penurwlan ini kemwlgkinan karena populasi ikan menurun akibat penangkapan. Untuk mencegah penurunan populasi diperlukan suatu informasi yang menunjang ke arah pelestarian, salah satunya adalah aspek biologi reproduksinya. Dengan mempelajari aspek biologi reproduksi Ikan Belanak, beberapa informasi penting akan diperoleh diantaranya adalah fekunditas, perkembangan gonad, waktu pemijahan, ukuran pertama kali ikan matang gonad, yang dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan dan pengembangan sumberdaya tersebut, yang pada gilirannya kelestarian . Ikan Belanak dapat dipertahankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi Ikan Belanak yang mencakup faktor kondisi, rasio kelamin, TKG, IKG, fekunditas dan diameter telur. Pengambilan sarnpel ikan dilakukan pada bulan Mei 2000 sampai April 200 I, merupakan ikan hasil tangkapan yang kemudian diawetkan dengan fOffilalin 10%. Kemudian sarnpel dianalisa lebih lanjut pada bulan Agustus 2000 sampai Mei 200ldi Lab. Eko Biologi. Sampel ikan diukur panjang totalnya dengan menggunakan penggaris (ketelitian Imm) dan berat total ditimbang dengan timbangan ohauss (ketelitian 0,01 g). Gonad diambil dengan membedah bagian abdomen kemudian ditimbang dan diawetkan dengan formalin 4%. Penentuan kematangan gonad berdasarkan ciri morfologi TKG modifikasi Cassie (Effendie, 1979) dan histologi (Yani, 1994). Analisa fekunditas dengan menggunakan metode gravimetrik, sedangkan pengukuran diameter telur diamati dengan mikroskop yang dilengkapi dengan mikrometer pada lensa okuler. Analisa data yang dilakukan meliputi frekuensi jumlah, faktor kondisi, rasio kelamin, TKG, IKG, fekunditas dan diameter telur. Ikan contoh yang diamati berjumlah 581 ekor (255 jantan dan 356 betina) dengan panjang total berkisar 70-308 mm. Jumlah ikan jantan paling banyak terdapat pada kelas ukuran panjang 190-213 mm (25,8%) sedangkan ikan betina pada kelas ukuran panjang 142-165 mm (30,3%). M dussumieri di daerah pertambakan, Sungai BWltu, Karawang berada pada kisaran panjang 17-348 mm dan ukuran maksimum ikan ini ada1ah 400 mm (Su1istiono, 1987; Fischer dan Whitened 1974 in Bengen, 1982).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleBeberapa Aspek Biologi Reproduksi Ikan Belanak Mugil dussumieri di Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timurid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record