| dc.description.abstract | Perahu yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, pada saat ini ukurannya relatif kedl dan jumlahnya relatif banyak yaitu mencapai 1.200 unit sehingga menyebabkan sangat padatnya keadaan di tempat pendaratan dan di daerah penangkapan. Ukuran perahu yang relatif kecil tersebut menyebabkan jangkauan operasi penangkapan sebagian besar berada pada jalur I (0 - 3) mil dan sebagian kecil berada pada jalur II (3 - 5) mil, yang diduga telah mengalami kondisi tangkap lebih. Selain itu berdasarkan hasil studi kasus Raharjo (1994) menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh nelayan di Kecamatan Babakan (termasuk di Desa Gebang Mekar) relatif kecil. Dengan demikian perlu dilakukan pengembangan usaha unit penangkapan di Desa Gebang Mekar, dalam hal ini pengembangan usaha unit penangkapan gillnet. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha unit penangkapan gillnet dengan ukuran perahu 20 GT ditinjau dan aspek finansial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan satuan kasus adalah nelayan pemilik unit penangkapan gillnet/jaring nilon di Oesa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dalam penelitian ini juga dilakukan studi banding terhadap nelayan pemilik unit penangkapan gilinet yang memiliki ukuran perahu 20 GT di Desa Brondong Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dan di Kelurahan/Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Tujuan dilakukannya studi banding adalah sebagai basis data bagi penyusunan rencana pengembangan usaha unit penangkapan gillnet di Desa Gebang Mekar. | id |
