Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardjo
dc.contributor.advisorSarwoprasodjo, Sarwititi
dc.contributor.advisorPurnaningsih, Ninuk
dc.contributor.authorSiregar, Ballian
dc.date.accessioned2025-01-09T09:07:42Z
dc.date.available2025-01-09T09:07:42Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160627
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan (1) menganalisis, memetakan, dan mendeskripsikan peran aktor dan hubungannya dengan kelompok atau lembaga secara naratif dalam membentuk aksi kolektif dalam upaya penyelesaian konflik agraria STI – Perum Perhutani; (2) menganalisis proses komunikasi melalui pendekatan naratif dan membangun realitas persepsi, pengalaman individu atau kelompok, dan makna sosial dalam konflik agraria STI - Perum Perhutani; (3) menganalisis komunikasi konvergensi sebagai proses komunikasi naratif dalam membentuk penyelesaian konflik agraria. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif, dan Studi Naratif. Data dikumpulkan berdasarkan triangulasi data, yaitu dokumen, observasi, FGD, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian; (1) Aktor memegang peranan penting membentuk aksi kolektif sebagai implementasi resolusi konflik. Setiap aktor memiliki peran dan kepentingan berbeda-beda, namun saling terkait (interaksi) dan mempengaruhi jalannya konflik serta upaya penyelesaian. Pendekatan naratif menempatkan persepsi STI sebagai aktor utama yang mengorganisasi petani, mengadvokasi, dan bernegosiasi dengan pihak lain, termasuk Perhutani, sehingga petani lebih berdaya dan memiliki kesadaran baru tentang peraturan agraria. Peran aktor mencakup berbagai sikap yang menentukan arah keberpihakan dalam dinamika konflik. Aktor yang terlibat langsung maupun tidak, terdapat garis koordinasi, kepentingan, dan konflik yang melibatkan aktor-aktor. Mereka memfasilitasi praktik komunikasi sebagai upaya resolusi konflik, serta memiliki peran dan interest atas peristiwa konflik. Perhutani mengelola, mengawasi, dan menanam kayu putih dan kayu jati di kawasan hutan Perhutani seluas 40.741,76 hektar. (2) Aksi kolektif diimplementasikan melalui peran STI dalam membangun ‘setting’ dalam hal memberikan tekanan kepada Perhutani dan pihak terkait lainnya. Analisis aktor menempatkan pihak yang pro (bersama) Serikat Petani, yaitu mahasiswa dan LSM. Mereka membangun kesadaran petani akan hak atas tanah yang disengketakan, dan memobilisasi dukungan.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKomunikasi Resolusi Konflik Agraria Serikat Tani Indramayu – Perum Perhutani (Studi Naratif Konflik Agraria di Kabupaten Indramayu).id
dc.title.alternative
dc.typeDisertasi
dc.subject.keyworddialog dan negosiasi, hak kepemilikan tanahid
dc.subject.keywordkonflik agraria,id
dc.subject.keywordkomunikasi konvergen, naratifid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record