| dc.description.abstract | Kabupaten Cianjur merupakan salah satu sentra produksi padi di Jawa Barat yang mengembangkan varietas padi unggulan lokal, yakni padi Pandanwangi, khususnya di Kecamatan Warungkondang. Padi ini memiliki masa tanam yang lebih lama dibandingkan varietas lain, namun harga gabah yang diterima petani tidak jauh berbeda. Padahal mayoritas petani menjadikan usahatani ini sebagai pekerjaan utama. Sementara itu, padi Inpari 32 menjadi salah satu varietas yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Warungkondang. Tujuan penelitian ini yaitu
(1) menganalisis pendapatan usahatani padi Pandanwangi dan Inpari 32, serta kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga petani (2) menganalisis struktur penerimaan rumah tangga petani (3) menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan usahatani, R/C ratio, penerimaan rumah tangga petani, kontribusi setiap penerimaan, dan kesejahteraan petani menurut World Bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan usahatani padi Pandanwangi petani pemilik lahan lebih tinggi daripada pendapatan usahatani padi Inpari 32. Namun pendapatan usahatani padi Pandanwangi petani bukan pemilik lahan lebih rendah daripada pendapatan usahatani padi Inpari 32 (2) Penerimaan RT petani padi Pandanwangi pada petani pemilik lahan maupun bukan pemilik lahan lebih tinggi daripada penerimaan rumah tangga petani padi Inpari 32 (3) Sebagian besar petani padi Pandanwangi dan Inpari 32 termasuk dalam kategori tidak sejahtera. | |
