| dc.contributor.advisor | Yuliati, Lilik Noor | |
| dc.contributor.advisor | Hastuti, Dwi | |
| dc.contributor.author | Andini, Putri Fildzah | |
| dc.date.accessioned | 2024-09-30T12:55:03Z | |
| dc.date.available | 2024-09-30T12:55:03Z | |
| dc.date.issued | 2024 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158927 | |
| dc.description.abstract | Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan komposisi penduduk
usia muda yang menjadi kelompok mayoritas. Berdasarkan teori ekologi
Bronfrenbrenner’s, mikrosistem menjadi bagian yang paling dekat dan
memengaruhi individu secara langsung yang berasal dari lingkungan rumah,
sekolah, serta teman. Lingkungan sosial mampu membentuk efikasi diri
pengambilan keputusan karier melalui lingkungan terdekatnya yaitu lingkungan
mikrosistem. Efikasi diri pengambilan keputusan karier dipengaruhi oleh dukungan
orang tua, dukungan guru, kelekatan teman sebaya, konsep diri, dan planned
happenstance career.
Indonesia merupakan negara kedua dengan tingkat pengangguran terbanyak
di ASEAN. Apabila pengambilan keputusan berkarier tidak dipersiapkan dengan
baik, maka dapat berdampak terhadap pemilihan studi lanjut yang tidak matang dan
pemilihan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilan dan minat yang
mungkin menyebabkan pada kegagalan karier masa depan. Kondisi ini dapat
menjadi beban baru bagi negara untuk dapat menyelesaikannya.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis perbedaan karakteristik,
tingkat dukungan orang tua, dukungan guru, kelekatan teman sebaya, konsep diri,
planned happenstance career, efikasi diri pengambilan keputusan karier pada siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 2)
menganalisis hubungan karakteristik siswa dengan efikasi diri pengambilan
keputusan karier pada siswa SMA dan SMK; dan 3) menganalisis pengaruh
dukungan orang tua, dukungan guru, kelekatan teman sebaya, konsep diri, dan
planned happenstance career terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier
pada siswa SMA dan SMK.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional study dengan
cluster random sampling pada 317 siswa dengan 157 siswa SMA dan 160 siswa
SMK. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara self-
administered melalui Google Form di kelas. Pengolahan data penelitian dilakukan
dengan pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel, Statistical
Package for the Social Sciences (SPSS), dan SmartPLS. Analisis dan interpretasi
data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, uji beda t-test, korelasi,
dan Structural Equation Model (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kelekatan teman sebaya
pada siswa SMA dan SMK. Kelekatan teman sebaya siswa SMA lebih baik
daripada SMK. Selain itu, diketahui bahwa rata-rata tingkat dukungan orang tua,
dukungan guru, dan kelekatan teman sebaya siswa SMA dan SMK terkategori
sedang. Tingkat konsep diri siswa SMA rata-rata terkategori rendah, sedangkan
siswa SMK sedang. Planned happenstance career atau kepercayaan terhadap
rencana karier siswa siswa SMA dan SMK rata-rata sudah terkategori baik. Selain
itu, rata-rata tingkat efikasi diri pengambilan keputusan karier siswa SMA sudah
terkategori baik, sedangkan SMK terkategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
dibutuhkan upaya lebih untuk dapat meningkatkan secara kualitas dan kuantitas dukungan orang tua, dukungan guru, kelekatan teman sebaya, planned
happenstance career, konsep diri, dan efikasi diri pengambilan keputusan karier
sehingga dapat terkategori baik seluruhnya.
Hasil korelasi menunjukkan bahwa pada siswa SMA terdapat hubungan
antara pendidikan terakhir ayah, pendidikan terakhir ibu, dan pendapatan keluarga
dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier. Artinya, semakin tinggi tingkat
pendidikan ayah dan ibu dan semakin tinggi pendapatan keluarga, maka siswa SMA
cenderung akan memiliki efikasi diri pengambilan keputusan karier yang lebih baik.
Selain itu, hasil uji korelasi juga menunjukkan bahwa pada siswa SMK terdapat
hubungan antara pendidikan terakhir ayah dan pendidikan terakhir ibu terhadap
efikasi diri pengambilan keputusan karier. Artinya, semakin tinggi tingkat
pendidikan ayah dan ibu, maka siswa SMK cenderung akan memiliki efikasi diri
pengambilan keputusan karier yang lebih baik.
Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa dukungan orang tua, konsep diri,
dan planned happenstance career berpengaruh langsung secara positif terhadap
efikasi diri pengambilan keputusan karier. Selain itu, terdapat pengaruh tidak
langsung yaitu dukungan orang tua berpengaruh terhadap efikasi diri pengambilan
keputusan karier melalui konsep diri; dukungan orang tua terhadap efikasi diri
pengambilan keputusan karier melalui konsep diri dan planned happenstance
career; dukungan orang tua berpengaruh terhadap efikasi diri pengambilan
keputusan karier melalui konsep diri dan planned happenstance career; dukungan
guru berpengaruh terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier melalui
konsep diri dan planned happenstance career; dan kelekatan teman sebaya
berpengaruh terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier melalui konsep diri
dan planned happenstance career.
Saran bagi keluarga yaitu dapat lebih memberikan perhatian lebih kepada
anak terkhusus orang tua sehingga anak dapat dibimbing dalam pembentukan
efikasi diri pengambilan keputusan kariernya. Edukasi kepada orang tua juga dapat
diberikan oleh lingkungan masyarakat yaitu melalui program edukasi parenting
yang dapat meningkatkan kepedulian orang tua dalam membentuk efikasi diri
pengambilan keputusan karier. Saran bagi pemerintah Provinsi Jawa Barat,
khususnya Dinas Pendidikan agar dapat lebih meningkatkan program atau kegiatan
yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran pada guru Bimbingan dan Konseling
dan siswa terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier sekolah. Saran bagi
penelitian selanjutnya yaitu agar dapat menemukan alat ukur yang menggambarkan
konsep dan konten dengan lebih sederhana. | |
| dc.description.abstract | Indonesia will experience a demographic bonus with the composition of the
young population as the majority group. Based on Bronfrenbrenner's ecological
theory, the microsystem is the closest part and directly influences individuals from
the home environment, school, and friends. The social environment can shape
career decision-making self-efficacy through the closest environment, namely the
microsystem environment. Career decision-making self-efficacy is influenced by
parental support, teacher support, peer attachment, self-concept, and planned career
happenstance.
Indonesia is the second country with the highest unemployment rate in
ASEAN. If career decision-making is not well prepared, it can impact the selection
of immature further studies and the selection of jobs not by skills and interests,
which may lead to future career failure. This condition can be a new burden for the
country to be able to resolve.
This study aims to: 1) analyze the differences in characteristics, levels of
parental support, teacher support, peer attachment, self-concept, planned career
happenstance, career decision-making self-efficacy in Senior High School (SMA)
and Vocational High School (SMK) students; 2) analyzing the relationship between
student characteristics and career decision-making self-efficacy in high school and
vocational high school students; and 3) analyzing the effect of parental support,
teacher support, peer attachment, self-concept, and planned career occurrences on
career decision-making self-efficacy in high school and vocational high school
students.
This study used a cross-sectional study design with cluster random sampling
on 317 students, 157 high school students, and 160 vocational high school students.
Data was collected by completing a self-administered questionnaire via Google
Forms in class. Data was processed using Microsoft Excel software, Statistical
Package for the Social Sciences (SPSS), and SmartPLS. Data analysis and
interpretation were done using descriptive analysis, t-test difference tests,
correlations, and Structural Equation Models (SEM).
The results showed differences in peer attachment in high school and
vocational high school students. Peer attachment in high school students was better
than in vocational high school students. In addition, it is known that the average
level of parental support, teacher support, and peer attachment of high school and
vocational high school students is categorized as moderate. The level of self-
concept of high school students is, on average, categorized as low, while vocational
high school students are moderate. Planned happenstance career or confidence in
the career plans of high school and vocational high school students is, on average,
categorized as good. In addition, the average level of self-efficacy in career
decision-making of high school students is categorized as good, while vocational
high school students are categorized as moderate. This shows that more efforts are
needed to improve the quality and quantity of parental support, teacher support,
peer attachment, planned happenstance career, self-concept, and self-efficacy in
career decision-making so that they can be categorized as good. The correlation results show that in high school students, there is a relationship between the father's
last education, the mother's previous education, and family income with career
decision-making self-efficacy. This means that the higher the level of education of
the father and mother and the higher the family income, the higher the level of
career decision-making self-efficacy of high school students. In addition, the
correlation test results also showed that in vocational high school students, there
was a relationship between the father's last education and the mother's last education
on career decision-making self-efficacy. This means that the higher the father and
mother's education level, the more likely vocational high school students will have
better career decision-making self-efficacy. The results of the SEM analysis showed
that parental support, self-concept, and planned career events directly affected
career decision-making self-efficacy. In addition, there was an indirect effect,
namely parental support influenced career decision-making self-efficacy through
self-concept; parental support for career decision-making self-efficacy through self-
concept and planned career events; parental support influenced career decision-
making self-efficacy through self-concept and planned career events; teacher
support influenced career decision-making self-efficacy through self-concept and
planned career events; and peer attachment influenced career decision-making self-
efficacy through self-concept and planned career events.
Families should pay more attention to children, especially parents, so children
can be guided in forming self-efficacy in making career decisions. Education for
parents can also be provided by the community, namely through parenting
education programs that can increase parental concern in forming self-efficacy in
making career decisions. Suggestions for the West Java Provincial Government,
especially the Education Office, to improve programs or activities that aim to create
awareness among Guidance and Counseling teachers and students regarding self-
efficacy in making school career decisions. Suggestions for further research are to
be able to find measuring instruments that describe concepts and content more
simply. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Pengaruh Dukungan Orang Tua, Guru, dan Teman terhadap Efikasi Pengambilan Keputusan Karier melalui Konsep Diri dan Rencana Karier | id |
| dc.title.alternative | The Influence of Parental, Teachers, and Friends, Support on Career Decision-Making Efficacy Through Self-Concept and Career Plan | |
| dc.type | Tesis | |
| dc.subject.keyword | parental support | id |
| dc.subject.keyword | teacher support | id |
| dc.subject.keyword | peer attachment | id |
| dc.subject.keyword | planned happenstance career | id |
| dc.subject.keyword | career decision-making | id |
| dc.subject.keyword | self-efficacy | |