Show simple item record

dc.contributor.authorOktriana, Listiari
dc.date.accessioned2010-05-07T12:49:51Z
dc.date.available2010-05-07T12:49:51Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15879
dc.description.abstractPusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi (PPPTIR) BAT AN telah melakukan penelitian pemuliaan tanaman sorghum dengan metodc rnutasi induksi melalui radiasi sinar Gamma sejak tahun 1996 dengan tujuan untuk menghasilkan galur-galur unggul. Sebagai salah satu syarat untuk peluncuran galur baru adalah pengujian ketahanan pada daerah dan kondisi kering. Pada musim kemarau (Juni-Oktober 2000) telah dilakukan penanaman galur-galur mutan sorghum di Gunllng Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggerombolkan hasil pengujian galur-galur mutan sorghum di Gunung Kidul agar nantinya dapat diketahui pengelompokkan galur-galur mutan sorghum berdasarkan sifat ketahanan lerhadap kekeringan. Sebelum analisis dilakukan, galur-galur kontrol dipisahkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibandingkan dengan galur-galur mutan hasil penggerombolan. Peubah yang digunakan ada 11 yaitu umur (anaman pada saat panen (UMTN), total rumpun (TTRP), total rumpun bermalai umur 85 hari (RB85), total rumpun bermalai umur 93 hari (RB93), total rumpun berm alai umur 101 hari (RBIOI), total rumpun bennalai umur 108 hari (RB 108), total rumpun. bermalai umur 120 hari (RB 120), jumlah anakan (JAPB), jumlah daun (JADN), berat 1000 butir (BRBJ) da~ berat biomas batang (BRBT). Analisis gerombol dilakukan dengan dua tahap. Analisis gerombol tahap pertama dilakukan terhadap seluruh galur yang berjumlah 65 galur. Berdasarkan anal isis korelasi terdapat banyak peubah yang memiliki korelasi besar, sehingga perlu ditransformasi melalui analisis komponen utama. Tiga komponen utama pertama telah mampu menerangkan keragaman data asal sebesar 79.4%, skor ketiga komponen utama tersebut yang digunakan sebagai data untuk melakukan ana lis is gerombol. Pemotongan dendogram dilakukan pada jarak penggabungan antara 2.715 dan 4.395 yang menghasilkan empat gerombol. Gerombol I dan II memiliki rataan peubah yang cenderung memencil dibandingkan gerombol-gerombol lainnya. Gerombol I memiliki galur-galur dengan tingkat produktivitas dan kegenjahan yang paling tinggi dibandingkan gerombolgerombo\ lainnya, seba\iknya galur-galur pada geromboi II memiliki tingkat kegenjahan dan produktivitas yang paling btll·uk.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis gerombol galur-galur mutan sorghum pada lahan dengan kondisi kekeringan di Gunung Kidul, DIYid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record