Show simple item record

dc.contributor.authorHermawan, Hendro
dc.date.accessioned2010-05-07T12:44:17Z
dc.date.available2010-05-07T12:44:17Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15854
dc.description.abstractRebusan akar tumbuhan anling-anting telah digunakan secara tradisiod sebagai obat diabetes. Tetapi kandungan zat yang bcrpotensi sebagai antidiabetik dalam akar tumbuhan ini belum diketahui secara pasti, karena belum ads penelitian yang mengkaji khasiat antidiabetik tumbuhan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini benujuan menapis senyawa bioaktif pada tumbuhan anting-anting dan mengetahui bioaktivitasnya dalam menurunkan kadar glukosa darah. Untuk mengetahui ak~ivitash ipoglikemik tumbuhan ini dilakukan uji hayati dengan tikus putih jantan jenis Spraque dowley, yang dibuat menderita hiperglikemia dengan aloksan dosis 180 m$g BB. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan metode o-toluidin. Sampel kering seluruh bagian tumbuhan difraksinasi dengan berbagai macam pelmt berdasarkan tingkat kepolaran. Selain itu juga dilakukan ekstraksi akar tumbuhan dengan akuades (refluks 2 jam). Seluruh ekstrak yang diperoleh diuji kandungan fitokimianya. Ekstrak yang memilii kandungan fitokimia sama dengan ekstrak akar selanjutnya diuji aktivitas hipoglikemiknya dan difraksinasi dengan kromatografi kolom. Hasil uji fitokimia rebusan akar anting-anting menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid, sehingga dapat diduga bahwa golongan senyawa yang berpotensi sebagai penurun kadar glukosa darah dalam akar tumbuhan ini adalah alkaloid. Ekstrak klorofom dari seluruh bagian tumbuhan mengandung triterpenoid, ekstrak kloroforrn-metanol mengandung alkaloid dan triterpenoid, ekstrak metanol mengandung alkaloid dan tanin. Ekstrak klorofom-metanol dan ekstrak metanol (ekstrak dengan kandungan fitokimia sama dengan ekstrak akar) selanjutnya diuji ahivitas hipoglikemiknya dan difraksinasi dengan kromatografi kolom. Hasil uji bayati menunjukkan bahwa rebusan akar tumbuhan anting-anting memiliki aktivitas bipoglikemik yang lebih besar dibandingkan dengin obat pembanding sampai dengan hari ke-7. Campuran ekstrak klorofom-metaool dan ekstrak metanol memiliki aktivitas bipoglikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan obat pembanding. Fraksinasi terhadap ekstrak kloroform-metanol dan ekstrak metanol dengan kromatografi kolom menghasilkan 16 fraksi. Fraksi V, VI, XII. XIV, dan XV menunjukkan hasil positif terhadap uji alkaloid. Dari hasil analisis spekfrum ultraviolet dan inframerah diketahui bahwa Fraksi VI mengandung senyawa amina sekunder aromatik yang diduga mempakan senyawa golongan alkaloid. Fraksi XIV juga diduga mengandung senyawa golongan alkaloid.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleIsolasi Dan Pencirian Senyawa Aktif Dari Tumbuhan Anting-Anting (Acalypha indica L.) yang Berpotensi Menurunkan Kadar Glukosa Darahid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record