Show simple item record

dc.contributor.advisorRusdiana, Omo
dc.contributor.advisorHadianto, Adi
dc.contributor.authorAgustian, Rozi
dc.date.accessioned2024-08-27T23:31:00Z
dc.date.available2024-08-27T23:31:00Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158503
dc.description.abstractHutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan unit manajemen hutan yang mandiri, dengan pendanaannya berasal dari pemanfaatan sumberdaya hutan dan jasa ekosistem tanpa merusak fungsi pokok hutan. Getah pinus dan agathis menjadi sumber pendanaan utama dalam membiayai pengelolaan hutan. Namun, pendapatan dari hasil getah cenderung fluktuatif dan sangat tergantung pada kondisi pasar. Jika pendapatan dari hasil getah terus menurun dan pengeluaran terus meningkat, akan diperlukan sumber pendanaan tambahan tanpa tergantung pada hasil getah demi menjaga keberlanjutan pengelolaan hutan yang lestari dengan memanfaatkan potensi jasa ekosistem lainnya yang dimiliki HPGW. Salah satunya yaitu potensi jasa ekowisata. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi pengembangan jasa ekowisata di HPGW berdasarkan persepsi dari pengunjung, aspek biofisik kawasan seperti kenyamanan lingkungan dan daya dukung kawasan serta aspek ekonomi. Persepsi pengunjung diperoleh dari data wawancara menggunakan kuesioner kemudian dianalisi menggunakan skala linkert. Kondisi kenyamanan lingkungan menggunakan analisis Thermal Humidity Index (THI) untuk kenyamanan udara dan analisis Scenic Beuty Estimation (SBE) untuk kenyamanann visual. Menghitung daya dukung menggunakan skenario daya dukung fisik berdasarkan dimensi luas dan waktu yang dibutuhkan oleh pengunjung dan tersedia di kawasan HPGW. Kemudian untuk analisis ekonomi wisata menggunakan metode Travel Cost Method (TCM). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari sembilan indikator aspek pengelolaan, hanya terkait fasilitas dan akses menuju lokasi yang dinilai kurang memadai oleh responden. Kondisi kenyamanan udara kawasan HPGW tergolong dalam kategori nyaman dengan rata-rata nilai THI sebesar 24,38 °C. Sedangkan pada kenyamanan viual dari 10 objek lanskap memiliki nilai esttetika yang tinggi dengan rata-rata SBE sebesar 45,39. Para responden lebih menyukai lanskap dengan unsur alami dibandingkan dengan unsur buatan. Kemudian dari pengujian daya dukung kawasan dari ketiga pengembangan kegiatan wisata berupa berkemah, tracking dan susur goa mampu menampung jumlah pengunjung yaitu sebanyak 325 orang/hari. Nilai ekonomi wisata aktual HPGW pada tahun 2023 tergolong rendah yaitu sebesar RP 12.077.079/tahun. Namun, maksimal nilai ekonomi wisata potensial sebesar Rp 721.012.500/tahun apabila melakukan pengembangan wisata dengan potensi sumberdaya alam yang dimiliki HPGW. Guna meningkatkan potensi pengembangan ekowisata di HPGW maka perlunya meningkatkan kualitas sarana dan prasana khususnya terkait kelengkapan fasilitas dan perbaikan akses menuju lokasi. Kondisi biofisik kawasan harus selalu dijaga kelestarianya agar pengunjung merasakan suasana yang sejuk dan nyaman dalam berwisata
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePotensi Pengembangan Ekowisata Dalam Pemanfaatan Jasa Ekosistem di Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumiid
dc.title.alternativeEcotourism Development Potential in Utilizing Ecosystem Services in Gunung Walat University Forest. Sukabumi
dc.typeTesis
dc.subject.keywordjasa ekosistemid
dc.subject.keywordekowisataid
dc.subject.keywordEkonomi Wisataid
dc.subject.keywordThermal Humidity Indexid
dc.subject.keywordScenic Beuty Estimationid
dc.subject.keywordTravel Cost Methodid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record