dc.contributor.advisor | Supijatno | |
dc.contributor.author | Br Silalahi, Ria Anggelina | |
dc.date.accessioned | 2024-08-24T03:55:29Z | |
dc.date.available | 2024-08-24T03:55:29Z | |
dc.date.issued | 2024 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158454 | |
dc.description.abstract | Tanaman kelapa sawit di Indonesia menghadapi tantangan serius dari
serangan hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros), yang dapat menyebabkan
penundaan dalam produksi hingga satu tahun serta penurunan produksi yang
signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai jenis
perangkap dalam mengendalikan kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit yang
belum menghasilkan (TBM). Penelitian dilakukan di PT. Buluh Cawang Plantation,
Sumatera Selatan, selama bulan September hingga Oktober 2023. Empat jenis
perangkap dievaluasi: (1) jaring tunggal, (2) jaring + tebu, (3) jaring + feromon, dan
(4) ferotrap. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 4 minggu untuk
menghitung jumlah kumbang tanduk yang terperangkap di setiap perangkap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkap dengan kombinasi jaring dan
feromon (perlakuan jaring + feromon) menunjukkan hasil yang paling efektif dalam
menangkap kumbang tanduk, dengan rata-rata tangkapan mencapai 16,5 kumbang
per pengamatan. Perlakuan ini secara signifikan lebih efektif dibandingkan dengan
perangkap lainnya seperti jaring tunggal, jaring + tebu, dan ferotrap. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penggunaan perangkap jaring dengan tambahan feromon
merupakan metode yang sangat efektif dan ramah lingkungan untuk mengendalikan
kumbang tanduk pada perkebunan kelapa sawit. Penggunaan teknologi ini tidak
hanya efektif dalam mengurangi penggunaan insektisida tetapi juga lebih ekonomis
dalam jangka panjang. | |
dc.description.abstract | Oil palm crops in Indonesia face serious challenges from horned beetle
(Oryctes rhinoceros) infestation, which can cause delays in production of up to one
year as well as significant production losses. This study aims to evaluate the
effectiveness of various types of traps in controlling horned beetles in immature oil
palm plants (TBM). The study was conducted at PT Buluh Cawang Plantation,
South Sumatra, from September to October 2023. Four types of traps were
evaluated: (1) single net, (2) net + sugarcane, (3) net + pheromone, and (4) ferotrap.
Observations were made every 3 days for 4 weeks to count the number of horned
beetles trapped in each trap.
The results showed that traps with a combination of nets and pheromones
(net + pheromone treatment) showed the most effective results in capturing horned
beetles, with an average catch of 16.5 beetles per observation. This treatment was
significantly more effective compared to other traps such as single net, net +
sugarcane, and ferotrap. This study concluded that the use of net traps with added
pheromones is a very effective and environmentally friendly method to control
horned beetles in oil palm plantations. The use of this technology is not only
effective in reducing the use of insecticides but also more economical in the long
run. | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Efektivitas Penggunaan Perangkap Jaring dan Feromon Sebagai Perangkap Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) Di TBM Kebun Sukamulya PT. Buluh Cawang Plantation. | id |
dc.title.alternative | Effectiveness of Using Net Traps and Pheromones as Traps for Horned Beetles (Oryctes rhinoceros) in TBM Sukamulya Plantation PT. Buluh Cawang Plantation. | |
dc.type | Tugas Akhir | |
dc.subject.keyword | efektivitas | id |
dc.subject.keyword | effectiveness | id |
dc.subject.keyword | feromon | id |
dc.subject.keyword | perangkap jaring | id |
dc.subject.keyword | pheromones | id |
dc.subject.keyword | net traps | id |