Karakterisasi Struktur Sekretori, Uji Histokimia dan Uji Fitokimia Daun Mentawan (Poikilospermum suaveolens) dan Daun Pecah Tujuh (Ipomoea cairica).

Abstract

Mentawan (Poikilospermum suaveolens) dan Pecah Tujuh (Ipomoea cairica) dimanfaatkan untuk mengobati luka dan bisul oleh Suku Sawang yang merupakan suku asli dari Pulau Belitung. Informasi ilmiah yang terkait manfaat kedua spesies sebagai tumbuhan obat masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi struktur sekretori dan akumulasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat di dalam jaringan Mentawan dan Pecah tujuh. Pengamatan struktur sekretori, histokimia, dan fitokimia dilakukan pada organ daun. Uji fitokimia dilakukan dengan uji kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan struktur sekretori berupa sel idioblas terdapat pada helai daun Mentawan dan Pecah Tujuh. Trikoma kelenjar dapat dijumpai pada kedua spesies, sedangkan trikoma non kelenjar hanya ditemukan pada Pecah Tujuh. Mentawan memiliki struktur sekretori berupa sel litokis yang didalamnya terdapat sistolit. Akumulasi senyawa metabolit sekunder pada helai daun kedua spesies terdapat pada lapisan kutikula, sel idioblas di jaringan epidermis, hipodermis, mesofil palisade, mesofil bunga karang, berkas pembuluh, dan ruang antar sel. Hasil uji histokimia dan fitokimia menunjukkan kedua spesies mengandung senyawa lipofilik dan flavonoid. Sel idioblas daun Mentawan mengandung senyawa terpenoid, sebaliknya sel idioblas pada daun Pecah Tujuh mengandung fenol dan tanin pada uji histokimia. Uji fitokimia pada daun mentawan menunjukkan steroid dan saponin dari golongan terpenoid, sedangkan daun Pecah Tujuh hanya mengandung senyawa steroid.

Mentawan (Poikilospermum suaveolens) and Pecah Tujuh (Ipomoea cairica) are used to treat wounds and ulcers by the Sawang tribe, an indigenous tribe from Belitung Island. Scientific information regarding the benefits of both species as medicinal plants is still need to be made available. This research aimed to identify the secretory structure and accumulation of secondary metabolite compounds in Mentawan and Pecah Tujuh tissues. Observations of secretory structure, histochemistry, and phytochemistry were conducted on leaves. Phytochemical tests were carried out using qualitative tests. The results showed that the secretory structures in the form of idioblast cells were found in the leaves of Mentawan and Pecah Tujuh. Glandular trichomes can be found in both species, while non-glandular trichomes are only found in Pecah Tujuh. Mentawan has a secretory structure in the form of lithocyst containing cystolith. The secondary metabolite compound accumulation in both species is found in the cuticle layer, idioblast cells in epidermal tissue, hypodermis, palisade mesophyll, spongy mesophyll, vascular bundles, and intercellular spaces. The results of histochemical and phytochemical tests show that both species leaves contain lipophilic and flavonoid compounds. Idioblast cells of Mentawan leaves contain terpenoid compounds, whereas idioblast cells in Pecah Tujuh leaves contain phenols and tannins in histochemical tests. Phytochemical tests on Mentawan leaves show the steroid and saponin from terpenoids groups, while Pecah Tujuh leaves only contain steroid compounds.