| dc.description.abstract | Peningkatan laju urbanisasi dan kepadatan penduduk di Provinsi DKI Jakarta
menyebabkan kebutuhan akan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Provinsi DKI Jakarta
meningkat. RTH memiliki fungsi sebagai penyerap karbon (carbon sink) yang dapat
menahan laju peningkatan emisi gas rumah kaca, dan memiliki peran dalam mitigasi
pemanasan global. Selain itu, RTH juga memiliki fungsi sosial budaya antara lain
sebagai tempat beraktivitas bagi masyarakat Jakarta. Hutan Kota GBK merupakan
salah satu bentuk RTH penting yaitu sebagai paru-paru kota dan lahan konservasi
di Provinsi DKI Jakarta karena lokasinya yang berada di pusat kota dengan
mobilitas yang tinggi. Manfaat dan keberadaan dari hutan kota sebagai RTH sering
kali diabaikan oleh masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk
mengoptimalkan manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial Hutan Kota GBK.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis persepsi pengunjung terhadap
keberadaan Hutan Kota GBK, (2) menganalisis nilai ekonomi cadangan CO2 di
RTH Hutan Kota GBK, dan (3) menganalisis strategi pengelolaan Hutan Kota GBK
yang berkelanjutan. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif (skala likert),
benefit transfer, dan Interpretive Structural Modeling (ISM). Persepsi pengunjung
Hutan Kota GBK memiliki rataan skor sebesar 3,29, hal ini berarti kondisi Hutan
Kota GBK memiliki penilaian yang positif, baik dari fungsi ekologis, sosial budaya
maupun estetika. Pengunjung merasa bahwa Hutan Kota GBK berperan penting
dalam menjaga kualitas lingkungan, menyediakan ruang aktivitas sosial, dan
menambah keindahan kota. Total nilai ekonomi dari potensi cadangan karbon pada
Hutan Kota GBK yaitu sebesar Rp4.120.414,5/tahun. Nilai ini menunjukkan bahwa
meskipun Hutan Kota GBK berkontribusi dalam menyerap karbon, jumlah
cadangan karbonnya masih cukup kecil jika dilihat dari sisi nilai ekonomi.
Rekomendasi strategi pengelolaan Hutan Kota GBK berkelanjutan yaitu penanaman
untuk menambah jumlah pohon yang dapat meningkatkan serapan karbon, sehingga
Hutan Kota GBK bisa berkontribusi lebih besar dalam mengurangi emisi gas rumah
kaca dan memberikan manfaat lingkungan yang lebih signifikan | |