Show simple item record

dc.contributor.authorInda, Mahriarni
dc.date.accessioned2010-05-07T12:32:16Z
dc.date.available2010-05-07T12:32:16Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15810
dc.description.abstractPermasalahan pokok pada perikanan adalah scal pengadaan armada. Ketimpangan antara jumlah kapal dan luas wilayah perairan sudah sangat lebar. Sub sektor perikanan mustahil dikembangkan tanpa dukungan industry perkapalan domestik. Potensi perikanan lndonesia termasuk Zona Ekonomi Eksklusif lndonesia (ZEEI) tidak kurang dari 6,7 juta ton per tahun yang dapat digali. Dari perairan wilayah sekitar 4,4 juta ton sedangkan dari ZEEI 2,3 juta ton (Kompas, 12-10-1 995). Sedangkan armada yang dimiliki untuk penangkapan ikan 307.000 unit, 85 % dari total armada merupakan perahu tanpa motor yang sama sekali tidak layak melaut ke ZEEI. Seluruh armada itu hanya mampu mengarnbil potensi perairan 40 % untuk perairan wilayah dan 25 % di ZEEI (Kompas, 12- 10-1 995). Pada saat ini telah diperkenalkan dan dikembangkan teknologi pembuatan kapal baja dengan metode seksi blok. Untuk itu diperlukan penelitian tentang beberapa aspek yang menyangkut desain dan konstruksi kapal ikan yang terbuat dari bahan baja tersebut. PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari merupakan salah satu perusahaan galangan kapal yang menggunakan baja sebagai bahan pembuat kapal dengan ukuran diatas 100 GT. Kapal ikan harus mempunyai konstruksi kapal yang kuat. Untuk itu gambar, desain dan perhitungan yang teliti akan memberikan kekuatan dan kelaikan suatu kapal ikan. Kapal pole & line 100 GT terbuat dari baja. Pembuatan kapal ini menggunakan gambar-gambar rencana dan dilakukan oleh tenaga-tenaga kerja trampil yang telah memiliki pengetahuan dasar dalarn pembuatan kapal baik secara materi maupun praktek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji desain dan konstruksi kapal baja Skipjack pole & line serta membandingkan spesifikasi teknis kapal Skipjack pole & line dengan spesifikasi teknis kapal yang ditetapkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 1998 sampai dengan Februari 1999 di PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Jakarta. Metode yang digunakan adalah survei. Data yang dikurnpulkan berupa data sekunder. Pengolahan dan analisis data bersifat perhitungan dan deskriptif. Data yang diperoleh dianalisis dengan formula-formula naval architect. Metode pernbangunan kapal pole & line 100 GT rnenggunakan rnetode pembangunan seksi blok yaitu suatu metode pembangunan kapal yang digunakan untuk rnenggabungkan komponen-komponen dari bengkelbengkel seksi menjadi suatu blok. Dimensi utama kapal pole & line 100 GT yang diteliti adalah LOA (Length overall) 35.900 rn, LPP (Length Between Perpendicular) 27.500 rn, B (Breadth) 5.800 rn dan D (Depth) 2.650 rn. Nilai perbandingan ukuran kapal yaitu LIB, UD dan BID masing-masing 4.74; 10.38 dan 2.19. Nilai LIB dan BID sudah sesuai dengan ketentuan yaitu sebesar 4.60-5.20 untuk UB dan 1.92-2.20 untuk BID. Sedangkan nilai LID berada diatas nilai ketentuan (9.50-10.00). Hal ini disebabkan karena badan kapal rnempunyai ukuran panjang (L) yang relatif besar, sedangkan lebar (B) dan kedalarnan (D) kapal relatif kecil. Stabilitas kapal pole & line dihitung dengan rnelakukan inclining test. Inclining test rnerupakan pengujian stabilitas kapal dalarn berbagai kondisi sehingga didapat data tinggi metasentrum (GM), displacement kapal pada berbagai kondisi, trim, titik rnetacentre (KM), titik GZ dan lain-lain. Nilai KM, KG, GM dan KGlD kapal pole & line berturut-turut adalah 2.64 rn, 1.97 m, 0.67 m dan 0.88 m. Nilai-nilai kestabilan kapal pole 7 line 100 GT telah sesuai dengan standar minimum Intergovernment Maritime Organization (IMO). Sehingga dapat dikatakan bahwa kapal pole 7 line I00 GT rnempunyai kestabilan yang baik. Kapal pole & line ini memiliki bentuk V bottom pada bagian haluan dan buritan sedangkan pada bagian tengah memiliki bentuk U. Nilai Cb kapal ini adalah sebesar 0.6839 dan nilai ini masih berada dalam nilai patokan (0.65- 0.70). Hal ini menunjukkan bahwa bentuk badan kapal terrnasuk good type. Kapal pole & line 100 GT dibagi dalam 11 blok dalam pernbangunannya. Setiap blok disambung dengan sistim pengelasan dan pernbautan. Ukuran konstruksi kapal pole & line pada umumnya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh BKI, sehingga dapat dikatakan bahwa konstruksi kapal tidak cukup kuat. Tinggi lunas diatas plat atas adalah 28 mm dan lebar 132 mm dengan panjang 26.75 m meliputi seluruh panjang kapal dengan ketebalan tetap dan diteruskan ke linggi haluan dan linggi buritan. Gading-gading berjumlah 55 buah dengan ukuran 125 x 75 mm dan berjarak antark masing-masing kurang lebih sama yaitu 500 mm. Gading diperkuat dengan wrang, dimana panjang wrang sekitar 113 dari lebar kapal setempat dan ukuran tebalnya sama dengan tebal gading. Sayap (plat form) dipasang di sekeliling kapal (starboard dan portside). Ukuran dari sayap adalah tebal 4.5 mm dan lebar 75 cm. Selain terdapat sayap juga terdapat flying deck dimana tempat untuk memancing bagi para ABK yang terletak pada bagian haluan yang mencuat ke muka. Palkah ikan pada kapal pole & line selain sebagai tempat menyimpan hasil tangkapan juga sebagai tempat penyimpanan umpan hidup. Lubang palkah berukuran 25 x 90 cm dengan tinggi dinding lubang palkah mulai dari lantai deck adalah 87.5 cm. Kapasitas palkah umpan adalah 12 m3 dan palkah hasil tangkapan 20 m3.id
dc.publisherIPB(Bogor Agricultural University)
dc.titleStudl Tentang Desain dan Konstruksi Kapal Baja Skipjack Pole dan Line 100 gt Dl pt. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Jakartaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record