Show simple item record

dc.contributor.advisorIndrawati, Agustin
dc.contributor.advisorPoetri, Okti Nadia
dc.contributor.advisorKurnia, Ryan Septa
dc.contributor.authorRahmi, Vivin Aulia
dc.date.accessioned2024-08-20T06:38:24Z
dc.date.available2024-08-20T06:38:24Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157950
dc.description.abstractNecrotic enteritis (NE) merupakan salah satu penyakit pencernaan pada unggas yang disebabkan oleh toksin dari bakteri Clostridium perfringens. Penyakit NE tidak dapat dikendalikan dengan menggunakan antibiotik, karena yang menyebabkan infeksi adalah toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium perfringens. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan prototipe vaksin NE dengan protein A Staphylococcus aureus sebagai matriks vaksin. Penelitian ini diawali dengan menganalisa bahan komplek matriks vaksin yaitu analisa antigen dengan uji haemolisis dan uji konsentrasi protein, selanjutnya menganalisa IgG dengan uji konsentrasi IgG dan uji kekuatan IgG, kemudian dilanjutkan menganalisa Staphylococcus aureus dengan kultur dan uji turbiditas, setelah itu dilakukan pencampuran ketiga bahan komplek matriks tersebut. Setelah itu dilakukan pengelompokan terhadap 30 ekor ayam petelur usia 10 minggu yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yakni kelompok kontrol negatif yang disuntikan PBS (KN), kelompok yang disuntik dengan vaksin NE matriks (MV), Kelompok ayam yang divaksin dengan vaksin NE komersil (KV) sebanyak 0,3 ml pada setiap kelompok ayam. Pengambilan darah dilakukan sebelum vaksinasi untuk uji elisa melihat titer antibodi, kemudian dilakukan kembali pengambilan darah 12 jam dan 24 jam pasca vaksinasi untuk melihat ekspresi gen CD4, CD8, MHC II dan IFN?, kemudian dilakukan pengambilan darah kembali 4 minggu pasca vaksin ke-1 dan vaksin booster ke 2. Setelah 4 minggu pasca vaksinasi ke 2 diambil darah kembali untuk uji ELISA titer antibodi yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembuatan vaksin NE berbasis komplek matriks berhasil dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian pada 24 jam pasca vaksinasi ayam dengan menggunakan vaksin tersebut didapatkan peningkatkan ekspresi gen penyandi CD4, CD8 dan MHC II yang berperan pada awal masuknya antigen dalam tubuh. Berbeda pada hasil tersebut, ekspresi gen penyandi IFN? cenderung meningkat pada 12 jam pasca vaksinasi. Pemanfaatan vaksin NE berbasis komplek matriks didapatkan mampu menggertak antibodi pada ayam yang divaksin meskipun membutuhkan booster dan waktu cukup lama. Kata Kunci: Necrotic Enteritis, Protein A, Staphylococcus aureus, Unggas, Vaksin
dc.description.sponsorshipPribadi
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengembangan Vaksin Matriks Necrotic Enteritis Menggunakan Komplek Protein A Staphylococcus aureus dan Imunoglobulin G Asal Dombaid
dc.title.alternativeDevelopment of Necrotic Enteritis Matrix Vaccine Using Staphylococcus Aureus Protein A and Sheep IgG as Matrix Complex
dc.typeTesis
dc.subject.keywordOnggi Namiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record