Show simple item record

dc.contributor.advisorSyartinilia
dc.contributor.advisorSoekmadi, Rinekso
dc.contributor.authorIrfani, M.
dc.date.accessioned2024-08-16T09:26:55Z
dc.date.available2024-08-16T09:26:55Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157692
dc.description.abstractTaman Wisata Alam (TWA) merupakan salah bentuk pengelolaan kawasan hutan dengan fungsi konservasi. Penetapan TWA didasarkan oleh fungsi pelestarian, akademis (penelitian) dan pariwisata. TWA Gunung Pancar (TWAGP) terletak di Desa Karang Tengah dan Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Tata blok TWA Gunung Pancar membagi kawasan menjadi Blok Pemanfaatan seluas 447,50 Ha dan Blok Khusus seluas 15,77 Ha sebagaimana disahkan dalam Surat Keputusan Dirjen KSDAE Nomor SK.69/KSDAE/SET/ KSA.0/2/2018. Saat ini pengelolaan TWAGP belum memenuhi kriteria sebagaimana Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5959/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2017 tanggal 7 November 2017 seluas 463,27 Ha. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penataan blok yang sudah ada atau eksisting di TWAGP. Terdapat empat klasifikasi blok pengelolaan yang ideal di TWAGP berdasarkan sensitivitas ekologi, yaitu blok khusus, blok pemanfaatan, blok perlindungan, dan blok rehabilitasi. Perubahan blok terbesar terjadi pada blok pemanfaatan yang dialihfungsikan menjadi blok rehabilitasi sebesar 230,83 Ha sedangkan blok dengan alokasi terkecil adalah blok khusus sebesar 19 Ha. Penataan Blok Pengelolaan berdasarkan analisis sensitivitas ekologi membutuh strategi implementasi yang optimal. Penyusunan strategi menggunakan pendekatan analisa SWOT yang melibatkan sebanyak 35 responden. Pengumpulan data responden dilakukan melalui wawancara/kuisioner untuk memetakan parameter kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengelolaan TWAGP. Hasil analisa faktor internal (IFAS) menunjukkan dominansi kekuatan dengan selisih 1,11, sedangkan analisa faktor eksternal (EFAS) menunjukkan peluang lebih besar dibandingkan ancaman dengan selisih nilai 1,46. Penentuan indeks posisi IFAS dan EFAS pada Matrik SWOT berada dalam quadran I (Q1), sehingga dapat dipastikan strategi pengelolaan dapat menggunakan strategi progresif. Berdasarkan analisis SWOT dapat diidentifikasi sebanyak 8 strategi progresif pengelolaan TWAGP. Masing-masing strategi dijabarkan dalam bentuk rencana aksi yang dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder. Rencana aksi utama yang menjadi rekomendasi kepada pihak pengelola kawasan TWAGP adalah dengan merekomendasikan pengelolaan TWAGP ke dalam Blok Pengelolaan sesuai hasil analisis sensitivitas ekologi.
dc.description.abstractNature Nature Tourism Parks (TWA) are a form of forest area management with a conservation function. The designation of TWA is based on conservation, academic (research), and tourism functions. TWA Gunung Pancar (TWAGP) is located in Karang Tengah and Bojong Koneng Villages, Babakan Madang District, Bogor Regency, West Java Province. The TWAGP block layout divides the area into a Utilization Block covering 447.50 Ha and a Special Block covering 15.77 Ha, as ratified in the Decree of the Director General of KSDAE Number SK.69/KSDAE/SET/KSA.0/2/2018. Currently, TWAGP management does not meet the criteria specified in the Decree of the Minister of Environment and Forestry Number 5959/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2017, dated 7 November 2017, which covers an area of 463.27 Ha. For this reason, this research aims to evaluate the arrangement of the existing blocks in TWAGP. There are four classifications of ideal management blocks in TWAGP based on ecological sensitivity: special blocks, utilization blocks, protection blocks, and rehabilitation blocks. The most significant block change occurred in the utilization block, which was converted into a rehabilitation block amounting to 230.83 Ha, while the block with the smallest allocation was the special block, amounting to 19 Ha. Arranging management blocks based on ecological sensitivity analysis requires an optimal implementation strategy. This strategy was developed using a SWOT analysis approach involving 35 respondents. Data were collected through interviews and questionnaires to map the parameters of strengths, weaknesses, opportunities, and threats in TWAGP management. The results of the internal factor analysis (IFAS) show a dominance of strengths with a difference of 1.11, while the external factor analysis (EFAS) indicates that opportunities outweigh threats with a difference of 1.46. The position index of IFAS and EFAS in the SWOT Matrix is in quadrant I (Q1), indicating that the management strategy can employ a progressive approach. Based on the SWOT analysis, eight progressive strategies for managing TWAGP have been identified. Each strategy is described in the form of an action plan that can be implemented by all stakeholders. The main action plan recommended for the TWAGP area management is to reclassify the TWAGP management blocks according to the results of the ecological sensitivity analysis.
dc.description.sponsorshipMandiri
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi Pengelolaan Lanskap Wisata Alam Berbasis Sensitivitas Ekologi di Taman Wisata Alam Gunung Pancar Kabupaten Bogorid
dc.title.alternativeEcological Sensitivity Evaluation On Gunung Pancar Nature Tourism Parks Landscape Management Bogor Regency
dc.typeTesis
dc.subject.keywordanalisis swotid
dc.subject.keywordstrategi pengelolaanid
dc.subject.keywordsensitivitas ekologiid
dc.subject.keywordtaman wisata alamid
dc.subject.keywordblok pengelolaanid
dc.subject.keywordecological sensitivity
dc.subject.keywordnature tourism park
dc.subject.keywordSWOT analysis
dc.subject.keywordmanagement
dc.subject.keywordstrategy
dc.subject.keywordprotected areas


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record