Manajemen Pemetikan Teh di Kebun Gambung dan Pembibitan Jambu Kristal di Agribusiness and Technology Park
Abstract
Komoditas perkebunan dan hortikultura yang saat ini digemari dan banyak
beredar di masyarakat adalah teh dan jambu kristal. Dibutuhkan upaya untuk
peningkatan produksi kedua komoditas tersebut. Peningkatan produksi teh dapat
dilakukan dengan pemilihan klon unggul dan teknik pemetikan yang tepat,
sedangkan jambu kristal dapat dilakukan dengan grafting untuk produksi bibit.
Kegiatan magang dilaksanakan di Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, dan di
Kebun Jambu Kristal Agribusiness and Technology Park yang dilaksanakan
berturut-turut pada bulan Januari hingga April 2022 dan Oktober 2022 hingga
Januari 2023. Metode yang digunakan pada kedua kegiatan magang adalah metode
langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan pengambilan data
di lapang secara langsung berupa aspek teknis, sedangkan metode tidak langsung
dilakukan dengan pengambilan data dari perusahaan. Klon GMBS-5 memberikan
hasil pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan klon GMBS-1; GMBS-
3; GMBS-4; dan GMB-7, sementara teknik pemetikan tidak berpengaruh nyata
terhadap laju pertumbuhan klon. Pelaksanaan pemetikan teh di PPTK Gambung
belum sepenuhnya sesuai dengan standar perusahaan, sehingga diperlukan
pengawasan mandor yang lebih ketat. Kegiatan magang di Kebun ATP Cikarawang
telah meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam praktik dan kerja lapang
dalam pengelolaan tanaman jambu kristal. Grafting yang dilakukan oleh pihak ATP
dan penulis pada periode pengamatan telah menghasilkan bibit dengan persentase
keberhasilan yang tinggi, yaitu 94,12% dan 88,24% bibit hidup, 70,59% dan
61,76% bertunas, serta 58,82% dan 52,94% pecah tunas. Selain itu, juga terjadi
peningkatan tinggi serta diameter bibit walau tidak berbeda nyata. Tea and crystal guava are some of most favorable horticulture commodities
nowadays. An effort to increase production on both commodities is needed. Tea
production can be increased by selecting superior clone and using the right picking
techniques while crystal guava production can be increased by using grafting for
seedlings production. Internship were held on PPTK Gambung and ATP’s crystal
guava plantation from January to April 2022 and October 2022 to January 2023.
Direct and indirect methods were used. Direct method was conducted by collecting
field’s data, while indirect method was conducted by collecting data from company.
In terms of growth, GMBS-5 clone gives a higher result compared to GMBS-1;
GMBS-3; GMBS-4; and GMB-7, while picking techniques didn’t give any
significant difference toward clone’s growth rate. Tea picking in PPTK gambung
hasn’t met company’s standard so that stricter supervision is needed. The
internship activities at the ATP Cikarawang Farm have improved insights and skills
in practice and fieldwork in the management of crystal guava plants. Grafting that
conducted by ATP and the author during the observation period have produced
seedlings with high percentage of success with 94.12% and 88.24% on surviving,
70.59% and 61.76% on germinating, and 58.82% and 52.94% on bud breaking.
Increased in seedlings’ height and diameter were also observed though they didn’t
give a significantly different result.
