Analisis Produksi Maggot yang Dibudidayakan Dalam Rangka Pemanfaatan Food Waste di Wilayah Sekitar Depok Jawa Barat

Abstract

Biokonversi menggunakan maggot BSF telah terbukti efektif dalam mendegradasi sampah organik dan menghasilkan pupuk tanaman bernutrisi. Perbedaan media tumbuh yang digunakan dalam biokonversi dapat berpengaruh pada kualitas maggot yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan media tumbuh terhadap produktivitas maggot. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan media tumbuh berbeda berupa P0= Sampah Organik Dapur (SOD) 100%; P1= feses sapi 100%; P2= SOD 50% dan feses sapi 50%; P3= SOD 50% dan limbah susu 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan media tumbuh berpengaruh nyata terhadap produktivitas maggot yang dihasilkan. Perlakuan P3 menghasilkan biomassa segar maggot tertinggi sebesar 3800 g. Pengolahan maggot BSF dilakukan dengan mengeringkan maggot dengan metode sangrai. Penyangraian pada pengeringan maggot BSF selama 10-15 menit. Hasilnya maggot kering dapat disimpan lebih lama dan dijadikan tepung maggot. Media tumbuh campuran SOD dan limbah susu menghasilkan maggot paling optimal dibandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan P1 berpotensi sebagai sebagai alternatif media tumbuh maggot yang mempercepat pengomposan dan efektif menghasilkan kasgot. Penggunaan alternatif media tumbuh feses sapi sebaiknya dicampur dengan media yang lebih bernutrisi lainnya seperti SOD dan limbah susu. Penambahan taraf perlakuan dapat dilakukan pada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui media tumbuh paling baik dalam budidaya maggot BSF.

Bioconversion using BSF maggots has proven effective in degrading organic waste and producing nutritious plant fertilizers. The different growth media used in bioconversion can affect the quality of the resulting maggots. This study aims to analyze the impact of different growth media on maggot productivity. The study employed a Completely Randomized Design (CRD) with four different growth media treatments: P0=100% Kitchen Organic Waste (KOW); P1=100% cow manure; P2=50% KOW and 50% cow feces; P3= 50% KOW and 50% dairy product. The results indicated that the different growth media significantly affected the productivity of the resulting maggots. Treatment P3 produced the highest fresh maggot biomass at 3800g. The processing of BSF maggots involved drying the maggots using the roasting method, with roasting for 10-15 minutes. As a result, the dried maggots can be stored for longer periods and made into maggot meal. The growth medium of KOW and dairy product mixture produced the most optimal maggots compared to other treatments. Treatment P1 has potential as an alternative maggot growth medium that accelerates composting and effectively produces maggot compost. It is recommended that cow feces be mixed with more nutritious media such as KOW and milk waste. Additional treatment levels can be applied in further research to determine the best growth media for BSF maggot cultivation.