Pengembangan Produk Minuman Fungsional Buah Pisang (Musa Paradisiaca Forma Typical) dan Kedelai (Glycine Max L. Merr) Untuk Obesitas
Abstract
Minuman fungsional adalah jenis pangan fungsional yang memiliki kandungan protein, lemak dan vitamin. Oleh karena itu, pengembangan produk minuman fungsional, dari bahan baku lokal, seperti buah pisang kapok dan kedelai dibutuhkan untuk penderita obesitas. Tujuan penelitian ini adalah menemukan formula jelly dengan bahan baku buah pisang dan kedelai sebagai minuman fungsional untuk penderita obesitas. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan formula buah pisang (matang, setengah matang, dan belum matang), dan kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2024 di Laboratorium Kimia, dan Fisika Universitas Mataram, dan Loboratorium Bio-Kimia Fakultas Teknologi Pangan Universitas Mataram. Penelitian dibagi dua yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Sementara itu, analisis data meliputi organoleptik, analisis sifat kimia, dan fesika produk minuman jelly, analisis tingkat kekenyangan, analisis keinginan makan (desire to eat), dan analisis lama kenyang setelah minum produk minuman jelly dengan bahan baku buah pisang kapok, dan kedelai. Selanjutnya, data penelitian diolah dengan menggunakan statistik diskriptif yang dilanjutkan analisis ragam (ANOVA).
Hasil penilaian organoleptik produk minuman jelly dari 30 responden mahasiswa aktif Universitas Mataram adalah jelly buah pisang matang memiliki skor paling tinggi antar perlakuan, dan antar produk minuman jelly buah pisang setengah matang, dan buah pisang belum matang. Selanjutnya, hasil penilaian kesukaan keseluruhan responden terhadap produk minuman jelly (warna, rasa, aroma, dan tekstur) dari hasil analisis ANOVA menjelasakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kesekuaan kesluruhan responden. Selanjutnya, hasil analisis Anova nilai viskositas sampel penelitian pisang matang dengan pisang setengah matang memiliki nilai P-value < dari nilai alpha (a) 0,05%,, dan antara sampel penelitian pisang matang dengan pisang mentah, dan pisang setengah matang dengan mentah memiliki nilai P-value > nilai alpha (a) 0,05%. Hasil penilaian terhadap tingkat kekenyangan sebelum mengonsumsi produk minuman jelly adalah responden menyatakan agak kenyang 53,33 %, lapar 33,33%, dan agak lapar 6,66%. Sementara itu, terhadap keinginan untuk makan (Disere to eat) adalah yang menyatakan agak ingin makan 60%, dan ingin makan 40%. Sementara itu, terhadap lama rasa kenyang terhadap produk minuman jelly pisang matang paling tinggi adalah selama 2,5 jam sebesar 46,66%. Hal ini dapat menjelaskan bahwa pengembangan produk minuman jelly dengan formula pisang matang dan kedelai dapat menjadi pilihan konsumsi yang dibutuhkan untuk para penderita obesitas. Simpulan dari penelitian ini adalah produk minuman jelly dengan formula (A) bahan dasar buah pisang matang dengan kedelai dapat berfungsi untuk mengganti atau substitusi konsumsi para pendertia obesitas.
Collections
- MT - Human Ecology [2388]
