dc.description.abstract | Spirulina platensis merupakan alga hijau-biru berbentuk spiral yang
memiliki kandungan nutrisi, bioaktif serta biopigmen yang berpotensi sebagai
antioksidan, anti-virus, anti-inflamasi dan antikanker. Spirulina dapat tumbuh pada
air laut, air payau dan air tawar. Penggunaan air laut pada kultivasi spirulina dapat
dimodifikasi menggunakan air laut buatan. Penggunaan air laut buatan juga menjadi
salah satu solusi untuk tetap melakukan kultivasi jika lokasi tempat tinggal jauh dari
laut.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan air laut
buatan dari berbagai jenis garam berbeda pada kultivasi spirulina terhadap
pertumbuhan, kadar garam, karakteristik fikosianin dan aktivitas antioksidan,
menentukan aktivitas antikanker dari ekstrak kasar dan fikosianin S. platensis
secara in-vitro serta mengidentifikasi senyawa aktif pada ekstrak kasar terpilih
menggunakan LC-HRMS. Peneltian ini dimulai dengan kultivasi menggunakan air
laut buatan 15 ppt dan penambahan media Walne. Pemanenan dilakukan setelah 14
hari dengan menggunakan filter nylon 200 mesh dan dikeringkan pada suhu 5oC.
Komponen aktif biomassa kering didapatkan melalui maserasi menggunakan etanol
96% dan evaporasi pada suhu 40oC sedangkan fikosianin didapatkan melalui proses
freeze-thaw selama 3 siklus. Rancangan percobaan menggunakan RAL (5
perlakuan 3 kali ulangan) dan data dianalisis menggunakan ANOVA, hasil analisis
berpengaruh nyata (p<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Duncan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kultivasi S. platensis
menggunakan jenis garam yang berbeda berpengaruh nyata terhadap biomassa
kering, kadar garam, konsentrasi fikosianin, rendemen fikosianin, indeks
kemurnian fikosianin serta aktivitas antioksidan ekstrak kasar dan fikosianin S.
platensis. Perlakuan terpilih yaitu Spirulina yang dikultivasi menggunakan garam
ASW dengan nilai biomassa kering, kadar garam, konsentrasi fikosianin, rendemen
fikosianin dan indeks kemurnian fikosianin, berurutan sebagai berikut 0,31±0,018
g/L; 0,58±0,02%; 7,46±0,17 mg/mL; 18,65% dan 0,68±0,02. Nilai IC50 ekstrak
kasar S. platensis terendah diperoleh pada perlakuan garam ASW sebesar 289,53
ppm dan dikategorikan sebagai antioksidan yang sangat lemah, sedangkan nilai IC50
fikosianin terendah diperoleh pada perlakuan garam ASW sebesar 28,17 ppm dan
dikategorikan sebagai antioksidan yang sangat kuat. Aktivitas antikanker ekstrak
kasar S. platensis yang dikultivasi menggunakan ASW memiliki persen inhibisi
tertinggi sebesar 26% pada konsentrasi 125 ppm, persen inhibisi tertinggi fikosianin
sebesar 67,22% pada konsentrasi 200 ppm dan persen inhibisi tertinggi doxorubicin
sebesar 95,37% pada konsentrasi 500 ppm. Sebanyak 255 senyawa aktif
teridentifikasi pada ekstrak kasar S. platensis dan dipilih 15 komponen bioaktif
dengan kelimpahan terbanyak.
Kata kunci : antioksidan, ekstrak kasar, garam, LC-HRMS, mtt assay | |